Harga Kripto Merosot Tajam Usai Kenaikan Pekan Lalu, Ini Penyebabnya
Setelah mengalami lonjakan signifikan pada Minggu lalu akibat pernyataan Presiden Donald Trump terkait rencana "cadangan kripto," harga aset digital kembali anjlok dalam beberapa hari terakhir. Banyak koin utama telah kehilangan seluruh keuntungan yang didapat setelah pengumuman tersebut, beberapa abahkan turun lebih dalam.
Berdasarkan data dari CoinGecko, dari 10 aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, Dogecoin (DOGE) menjadi koin dengan penurunan terbesar dalam 24 jam terakhir, anjlok 9,5% dalam 24 jam ke harga $0,17—level terendah sejak awal November. Dalam 30 hari terakhir, DOGE telah merosot hingga 30%.
Coin 10 besar lainnya yang mengalami penurunan terbesar adalah Solana (SOL) dan Cardano (ADA) yang turun 9% dalam periode yang sama. Sementara itu, Bitcoin (BTC) turun 4.5% ke $81.723. Ethereum (ETH) juga turun sekitar 4%.
Di sisi lain, XRP turun lebih dari 7% menjadi $2,18, melewati level sebelum Trump menyebutkan koin ini dalam rencana cadangan aset digitalnya. Solana, yang juga disebut oleh Trump, turun 3% ke $133.
Data dari CoinGlass menunjukkan bahwa sekitar $276 juta posisi kripto berjangka telah dilikuidasi dalam 24 jam terakhir, dengan mayoritas merupakan posisi long. Penurunan ini menandakan volatilitas pasar kripto yang tetap tinggi, terutama setelah intervensi politik yang berpengaruh terhadap harga aset digital.
Penurunan pasar kripto dikaitkan dengan ketegangan perdagangan global akibat perang dagang Presiden AS Donald Trump. Para trader tampaknya sedang menilai kembali dampak dari ketegangan perdagangan terhadap aktivitas ekonomi global, yang meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan, termasuk aset digital.
Selain itu, kebijakan Bitcoin Reserve Trump rupanya tidak didukung anggaran. Jadi meskipun Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk Strategic Bitcoin Reserve, tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk pembelian Bitcoin dalam waktu dekat. Hal ini mengecewakan investor yang awalnya berharap kebijakan ini akan segera meningkatkan permintaan Bitcoin.
Menurut catatan dari firma perdagangan aset digital berbasis di Singapura, QCP Capital, reaksi pasar yang negatif mencerminkan kekecewaan terhadap kurangnya tindakan segera dari pemerintah terkait akumulasi Bitcoin, sehingga memicu aksi jual di kalangan investor.