
Insiden Biaya Transfer Bitcoin $500.000: F2Pool Kembalikan Dana ke Pemiliknya
Salah satu kesalahan terbesar dalam sejara crypto yang paling banyak dibicarakan akhir-akhir ini, yaitu insiden biaya transfer Bitcoin sebesar %500.000, telah diselesaikan.
F2Pool, yang menambang blok yang berisi transaksi tersebut, memutuskan untuk mengembalikan dana tersebut ke sang pemilik, yaitu Paxos.
Kesalahan pembayaran biaya transaksi itu terjadi pada 10 September, di mana pemilik dompet mentransfer 0,07 BTC, yang bernilai sekitar $2.000 pada saat itu, namun membayar biaya 19,8 BTC yang bernilai lebih dari $500.000. Transaksi ini memecahkan rekor biaya transaksi termahal yang dibayarkan dalam dolar AS.
Pada awalnya, banyak yang berspekulasi bahwa pemilik dompet yang melakukan transaksi tersebut adalah PayPal. Namun, pada 13 September, Paxos mengakui kesalahan tersebut dan mengatakan bahwa ada bug pada satu transfer yang dilakukannya namun telah diperbaiki. Paxos juga mengatakan bahwa hal itu berdampak pada operasi perusahaan Paxos, namun meyakinkan bahwa semua dana tetap pelanggan aman.
Paxos mengatakan telah menghubungi penambang untuk mendapatkan kembali dananya. Namun upaya ini tidak berjalan mulus, meskipun F2Pool sendiri telah mengumumkan akan memberikan waktu 3 hari bagi pemilik dompet untuk mengklaim dananya.
Rupanya perbedaan zona waktu menjadi pemicu kesalahpahaman antara kedua belah pihak. "Saya kesal dan menyesal menyetujui pengembalian dana 20 BTC tersebut. Terutama ketika saya melihat orang yang mengklaimnya terus mengatakan EST, bukan EDT/UTC. Terakhir kali seorang pria Zcash melakukan itu, saya memblokir seluruh perusahaannya," kata salah satu pendiri F2Pool, Chun Wang di X pada Kamis, 14 September.
Namun, pada akhirnya masalah ini berhasil diselesaikan, dan F2Pool telah mengembalikan 19.82108632 BTC ke Paxos.
F2Pool Tuai Kritikan
Keputusan untuk mengembalikan dana tersebut telah menjadi bumerang sendiri bagi F2Pool, dan perusahaan penambangan ini menghadapi rentetan kritik dari komunitas Bitcoin.
Pengkritik termasuk Richard “Dick” Whitman, yang mengatakan bahwa “Sepertinya jika Anda berada di F2Pool, inilah saatnya untuk beralih LOL”. Komentar nyelekit lainnya termasuk, “wow, jika saya penambang di pool itu, saya akan kesal.”
Namun demikian, keputusan F2Pool untuk mengembalikan biaya selangit membuka pembicaraan tentang kerangka etika dan tata kelola yang mungkin harus dipatuhi oleh mining pool.
Selain itu, insiden ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi semua pelaku di dunia kripto tentang perlunya hati-hati dan teliti, karena satu kesalahan klik saja dapat mengakibatkan kerugian finansial yang sangat besar.