Insinyur Google Asal Tiongkok Didakwa Atas Tuduhan Spionase Ekonomi
Seorang warga negara Tiongkok yang bekerja untuk Google di Amerika Serikat didakwa atas tuduhan spionase ekonomi karena diduga mencuri informasi rahasia terkait teknologi kecerdasan buatan (AI). Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mengumumkan dakwaan ini pada 5 Februari 2025.
Berdasarkan dakwaan yang terdiri dari 14 tuduhan, Linwei (Leon) Ding dituduh mengunggah lebih dari 1.000 dokumen rahasia Google ke akun Google Cloud pribadinya antara Mei 2022 hingga Mei 2023. Dokumen tersebut berisi data penting terkait infrastruktur perangkat keras dan platform perangkat lunak Google yang mendukung sistem superkomputer AI perusahaan tersebut.
Ding, yang telah bekerja sebagai insinyur perangkat lunak di Google sejak 2019, diduga memiliki keterlibatan rahasia dengan dua perusahaan teknologi di Tiongkok. Menurut dokumen pengadilan, ia diduga bermaksud menguntungkan pemerintah Tiongkok dengan mencuri rahasia dagang dari Google.
Investigasi DOJ mengungkap bahwa Ding mulai berkomunikasi dengan kepala teknologi salah satu perusahaan teknologi Tiongkok pada Juni 2022. Pada Mei 2023, ia diam-diam mendirikan perusahaan AI dan pembelajaran mesin di Tiongkok serta menjabat sebagai CEO perusahaan tersebut.
Ding diduga mencuri rahasia dagang sensitif, termasuk detail mengenai SmartNIC, Tensor Processing Unit (TPU), dan Graphics Processing Unit (GPU) rancangan Google. Selain itu, perangkat lunak penting yang digunakan untuk komunikasi antar-chip dan inovasi AI generasi mendatang juga diduga bocor untuk kepentingan pemerintah Tiongkok.
DOJ juga mengungkap bahwa Ding membuat dan menyebarkan presentasi PowerPoint kepada karyawan perusahaannya di Tiongkok. Dalam presentasi tersebut, ia mengutip kebijakan nasional dan program bakat Tiongkok dengan pernyataan seperti, “akan membantu Tiongkok memiliki infrastruktur daya komputasi yang setara dengan tingkat internasional.”
Kasus ini saat ini sedang dalam penyelidikan oleh Biro Investigasi Federal (FBI). Hingga kini, terdakwa belum terbukti bersalah. Ding pertama kali didakwa dan ditangkap pada Maret 2024 atas empat tuduhan pencurian rahasia dagang dan tetap ditahan oleh otoritas AS hingga proses hukum selesai.
Jika terbukti bersalah atas tujuh tuduhan spionase ekonomi dan tujuh tuduhan pencurian rahasia dagang, Ding terancam hukuman penjara hingga 175 tahun serta denda maksimal sebesar 36,75 juta dolar AS. Namun, jumlah denda akhir akan ditentukan berdasarkan Pedoman Hukuman AS dan faktor lainnya.