Institusi Terus Masuk Pasar Crypto Meski Harga Bitcoin Turun Tajam
Pasar kripto sedang lesu, dengan harga Bitcoin turun di bawah level $100.000. Meski terjadi koreksi, institusi tetap memperluas adopsi aset digital dalam operasional mereka.
Di Amerika Serikat, sebuah platform trading digital besar dan bank berlisensi telah membuka layanan trading crypto untuk klien institusional. Sementara itu, divisi derivatif Bursa Singapura juga memasuki pasar aset digital dengan meluncurkan perdagangan perpetual futures crypto.
Perubahan kebijakan di berbagai yurisdiksi memungkinkan perusahaan menawarkan produk exchange-traded products (ETP) berbasis crypto, sehingga memperluas pilihan investasi institusional.
Meskipun pasar sedang melemah, institusi justru melihat peluang jangka panjang dan memperkuat keterlibatan mereka di industri kripto.
14% Pasokan Bitcoin Kini Dimiliki Korporasi
Institusi penyedia produk berbasis Bitcoin—termasuk perusahaan publik dan privat yang menyimpan BTC dalam neraca—kini menguasai sekitar 14% dari total suplai Bitcoin sebesar 21 juta koin.
Angka tersebut belum termasuk kepemilikan besar dari perusahaan mining Bitcoin, negara seperti El Salvador, dan protokol DeFi.
Konsentrasi suplai Bitcoin di tangan sedikit entitas memunculkan kekhawatiran sentralisasi. Analis kripto Willy Woo menyebut Bitcoin semakin mirip dengan “nasionalisasi emas pada tahun 1970-an.”
Namun, menurut Nicolai Søndergaard dari Nansen, hal ini tidak perlu dikhawatirkan.
“Ini tidak mengubah sifat dasar Bitcoin. Jaringannya tetap terdesentralisasi meski kustodinya menjadi lebih tersentralisasi.”
SoFi Akan Meluncurkan Layanan Trading Crypto
Layanan keuangan digital SoFi mengumumkan pada 11 November bahwa mereka akan meluncurkan layanan trading crypto untuk klien ritel di AS.
CEO Anthony Noto mengatakan SoFi adalah satu-satunya bank nasional berlisensi yang menyediakan layanan trading kripto. Perubahan kebijakan dari Office of the Comptroller of the Currency (OCC) membuat mereka lebih nyaman menawarkan layanan aset digital.
Pada Maret lalu, OCC melonggarkan kebijakan terkait crypto untuk bank, mengizinkan kustodi aset kripto, aktivitas stablecoin tertentu, dan partisipasi dalam node verifikasi jaringan.
Bursa Singapura Luncurkan Perpetual Futures
Divisi derivatif Singapore Exchange (SGX) mengumumkan peluncuran perdagangan perpetual futures pada 17 November.
Bitcoin dan Ether perpetual futures akan tersedia untuk investor terakreditasi dan akan berada di bawah regulasi Monetary Authority of Singapore (MAS). Peluncuran ini menandai ekspansi signifikan ekosistem TradFi ke aset digital.
IRS Setujui Staking untuk ETP Crypto
Internal Revenue Service (IRS) Amerika Serikat menyetujui aturan yang mengizinkan ETP aset digital melakukan staking dan mendistribusikan reward kepada investor.
Hal ini memungkinkan produk seperti Ethereum ETP mendapatkan reward staking sambil tetap mempertahankan klasifikasi pajak sebagai “grantor trust,” mempermudah pelaporan pajak bagi investor.
Pengumuman ini memperjelas regulasi bagi institusi yang ingin menawarkan ETP berbasis staking.
Hong Kong Luncurkan Obligasi Blockchain Gelombang Baru
Pemerintah Hong Kong meluncurkan obligasi berbasis blockchain ketiga senilai HK$10 miliar. Obligasi ini diminati investor institusional secara global, termasuk manajer aset, bank, perusahaan asuransi, dan private bank.
Langkah ini menunjukkan peningkatan penerimaan teknologi blockchain dalam struktur pembiayaan institusional.