Jaringan Solana Bermasalah: Lebih 70% Transaksi Gagal
Jaringan Solana, yang dikenal dengan kecepatan dan skalabilitasnya, baru-baru ini mengalami kendala signifikan. Data Dune Analytics menunjukkan bahwa pada tanggal 4 April, lebih dari 75% dari seluruh transaksi Solana “non-vote” gagal, yang merupakan rekor tingkat kegagalan tertinggi. Tingkat kegagalan tersebut menandai peningkatan signifikan dari bulan lalu, yang mengalami 54% transaksi gagal.
Transaksi non-vote adalah transaksi sehari-hari yang dilakukan oleh pengguna reguler Solana, sedangkan transaksi voting dilakukan oleh validator yang mengunci aset mereka dalam staking untuk mengamankan jaringan blockchain.
Akibatnya, beberapa pengguna Solana menyatakan ketidakpuasannya dengan meningkatnya jumlah transaksi yang gagal dan menurunnya kualitas pengalaman mereka di blockchain tersebut.
Raj Gokal, salah satu pendiri dari jaringan Solana, berupaya menenangkan komunitas dengan menyatakan bahwa tim mereka sedang berupaya untuk menangani masalah tersebut. Dalam tweet tanggal 4 April di X, Gokal mengatakan:
"Tim teknik kelas dunia kami bekerja keras sepanjang waktu untuk melakukan perbaikan demi meningkatkan pengalaman pengguna dalam melakukan transaksi di Solana. Saya sendiri bertukar pesan dengan mereka beberapa kali sehari untuk menanyakan perkembangannya, dan mereka bilang upaya ini sangat membantu dalam menemukan solusi."
Sementara itu, Anatoly Yakovenko, salah satu pendiri Solana, juga menunjukkan tantangan dalam mengatasi masalah kemacetan pada jaringan.
"Menangani permasalahan bug yang menyebabkan kemacetan jaringan jauh lebih merepotkan dibandingkan dengan kegagalan total sistem yang mengakibatkan penghentian operasi," katanya.
Dia menambahkan bahwa kegagalan total umumnya dapat ditangani secara tuntas, dengan identifikasi dan perbaikan bug yang kemudian memungkinkan berjalannya kembali rantai blok. Sementara itu, bug penyebab kemacetan jaringan mengharuskan tim untuk melalui proses peluncuran dan pengujian menyeluruh. Akibatnya, menerapkan solusi dalam waktu cepat sulit dilakukan.
Apa Penyebabnya?
Mert Mumtaz, CEO Helius Labs dan pendukung setia Solana, mengaitkan lonjakan kegagalan transaksi non-vote di jaringan Solana dengan bot perdagangan.
Menurutnya, sekitar 95% transaksi gagal tersebut dapat dilacak jejaknya ke aktivitas trading bot. Transaksi pengguna pada umumnya tidak sampai masuk ke blockchain karena terlebih dahulu dibatalkan. Oleh karena itu, Mumtaz memperingatkan agar kita tidak terlalu terpaku pada grafik transaksi gagal, mengingat dampaknya terhadap pengguna mungkin tidak separah yang ditunjukkan oleh grafik tersebut.
"Grafik ini tidak secara akurat menggambarkan pengalaman pengguna karena sebagian besar masalah terjadi bahkan sebelum transaksi sampai ke blockchain. Akan tetapi, grafik tersebut menunjukkan bahwa sistem memungkinkan terlalu banyak spam dengan aktivitas ekonomi yang dapat diabaikan. Faktanya, jika masalah tersebut diperbaiki, jumlah pendapatan saat ini (dan throughput) akan meningkat pesat," jelasnya di X.
Dia menambahkan bahwa pemutakhiran jaringan Solana 1.18 yang akan datang sepertinya tidak akan memperbaiki masalah ini. Hal ini mengisyaratkan bahwa pengalaman pengguna di Solana mungkin akan terus menurun selama beberapa waktu.
Sementara itu, harga Solana (SOL) telah turun sekitar 7,9% dalam seminggu terakhir, karena diperdagangkan di harga $179 pada saat artikel ini ditulis. Kapitalisasi pasarnya juga turun menjadi $79,7 miliar, membuatnya kembali menjadi mata uang kripto terbesar kelima, menurut data CoinGecko.