
Korelasi Harga BTC dan ETH Turun di Bawah 80%
Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) tidak lagi bergerak seirama seperti dulu. Menurut data pasar Kaiko, korelasi antara harga BTC dan ETH turun di bawah 80% selama seminggu.
Penurunan korelasi antara dua aset kripto terbesar ini menunjukkan bahwa harga mereka lebih sering bergerak ke arah yang berlawanan. Pola penurunan seperti ini terakhir terjadi pada November 2021.
Berdasarkan grafik yang ditampilkan Kaiko, korelasi BTC dan ETH mulai menurun sejak pertengahan hingga akhir Maret. Namun, keretakan makin melebar setelah Upgrade Shapella pada bulan April. Sehingga diduga bahwa perbedaan pergerakan harga ETH disebabkan oleh Shanghai hard fork.
Sejak 18 Maret, Bitcoin telah mengalami sideways yang panjang, di mana harganya hanya naik turun dari kisaran $26.900 ke $29.000. Di sisi lain, ETH mengalami kenaikan lebih 23% dari 18 Maret hingga 17 April. Setelah itu ETH mengalami koreksi 15% dari 17 April hingga 1 Mei. Harganya sempat naik pada 5 Mei, tapi itu terus jatuh hingga kini. Pada saat penulisan ETH diperdagangkan di harga $1.802.
Menurut CoinMarketCap, BTC turun 8,48% selama seminggu terakhir sementara Ethereum kehilangan nilainya 6,44% selama periode yang sama.
Tapi sepanjang tahun ini, nilai BTC dan Ether telah meningkat masing-masing hampir 61,8% dan 50,05%.
Apa Implikasinya Bagi Crypto?
Korelasi BTC-ETH yang lebih rendah bisa menjadi alasan untuk diversifikasi portofolio. Sebelumnya, volatilitas harga Bitcoin berdampak signifikan pada harga ETH dan altcoin lainnya yang diperdagangkan di pasar crypto. Namun, dengan perkembangan penting ini, maka ETH dan token berbasis ETH lainnya mungkin akan bereaksi berbeda terhadap harga Bitcoin di masa depan.
Selain itu, karena penurunan terjadi untuk pertama kalinya sejak November 2021, divergensi harga lebih lanjut antara kedua aset andalan tersebut diantisipasi mengingat kondisi pasar saat ini.