MARA Akuisisi Ladang Angin untuk Mining Kripto Pakai ASIC Tua
MARA, perusahaan penambang cryptocurrency yang terdaftar di Nasdaq dan sebelumnya dikenal dengan nama Marathon Digital, baru-baru ini mengumumkan akuisisi sebuah ladang angin di Hansford County, Texas. Langkah ini menjadi bagian dari strategi baru perusahaan yang disebut Advanced ASIC Retirement Initiative, yang mengarah pada penggunaan peralatan penambang cryptocurrency generasi sebelumnya, yang diperkirakan akan dihentikan atau dijual di pasar sekunder.
Pada tanggal 3 Desember, MARA mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi fasilitas ladang angin yang memiliki kapasitas pembangkit listrik angin sebesar 114 MW (megawatt) dan kapasitas interkoneksi sebesar 240 MW. Kapasitas interkoneksi ini menunjukkan kemampuan ladang angin untuk terhubung dengan jaringan listrik, meskipun saat ini belum terhubung.
Di Amerika Serikat, kapasitas interkoneksi dua kali lebih besar dari kapasitas pembangkit yang terpasang, yang berarti bahwa output dari ladang angin ini sering kali terbuang karena kurangnya infrastruktur untuk menghubungkannya ke jaringan listrik. Dengan akuisisi ini, MARA berencana untuk menghindari pemborosan energi terbarukan yang berpotensi terbuang, sekaligus menggunakannya untuk keperluan perusahaan.
Namun, MARA tidak akan menghubungkan fasilitas ini ke jaringan listrik umum. Sebaliknya, perusahaan ini berencana untuk menggunakan energi yang dihasilkan oleh ladang angin untuk menyalakan pusat data mereka yang khusus untuk penambangan cryptocurrency.
Dengan menggunakan energi terbarukan yang sebelumnya mungkin akan terbuang, MARA dapat mengoperasikan perangkat application-specific integrated circuits (ASIC) mereka, yang dapat meningkatkan efisiensi energi secara signifikan. Mesin-mesin ini, yang memiliki biaya energi yang lebih rendah berkat penggunaan energi terbarukan, dapat mengurangi biaya produksi Bitcoin perusahaan secara keseluruhan.
Fred Thiel, Ketua dan CEO MARA, menekankan bahwa strategi ini tidak hanya menguntungkan dari segi biaya tetapi juga memperlihatkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan memanfaatkan energi angin yang 100% terbarukan dan memiliki biaya marginal yang sangat rendah, MARA dapat mengurangi biaya produksi Bitcoin mereka melalui integrasi vertikal sambil mendukung praktek ramah lingkungan.
Saat ini, MARA memiliki sekitar 200.000 perangkat ASIC dalam armadanya, yang memberikan potensi besar untuk program Advanced ASIC Retirement Initiative.
MARA Memiliki Perbendaharaan yang Besar
Baru-baru ini, MARA mengumumkan hasil keuangan mereka untuk kuartal ketiga tahun 2024. Meskipun pendapatan perusahaan mengalami pertumbuhan yang signifikan, perusahaan ini menghadapi tantangan besar dalam bentuk peningkatan biaya operasional yang mengarah pada kerugian bersih.
Pada kuartal ketiga tahun 2024, MARA mengalami kenaikan biaya operasional sebesar $40 juta. Hal ini berkontribusi pada kerugian bersih yang cukup besar, yaitu sebesar $124,8 juta.
Tapi, meski menghadapi kerugian, MARA melaporkan bahwa pendapatannya tumbuh sebesar 34,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, mencapai $131,6 juta pada kuartal ketiga 2024.
Perusahaan tersebut juga telah memberi tahu Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat bahwa mereka membeli 6.484 BTC antara 1 Oktober hingga 30 November seharga $618,3 juta secara tunai. Hal itu membuat kas perusahaan menjadi sekitar 34.797 BTC, yang bernilai sekitar $3,3 miliar. Perusahaan ini menambang 717 BTC pada bulan Oktober, yang merupakan produksi tertinggi sejak halving pada bulan April.