
Marathon Digital Gunakan Energi Listrik dari Gas Metana TPA untuk Menambang Bitcoin
Marathon Digital mulai menambang (mining) Bitcoin dengan menggunakan listrik yang dihasilkan dari gas metana yang disedot dari tempat pembuangan sampah (TPS). Proyek percontohan ini berkekuatan 280 kW dan beroperasi di Utah.
Untuk menjalankannya, Marathon Digital bekerja sama dengan Nodal Power, perusahaan yang telah menghasilkan energi dari gas TPA di Amerika Serikat bagian tenggara dan Texas. Mereka mengumpulkan pendanaan sebesar $13 juta dalam putaran awal pada bulan Agustus untuk mengoperasikan dua lokasi, salah satunya mencakup pusat data, menurut laporan Cointelegraph.
Marathon mengatakan bahwa proyek tersebut adalah bagian dari inisiatif lebih luas yang dilakukan oleh perusahaan untuk memvalidasi kemampuannya menangkap metana yang dilepaskan dari tempat pembuangan sampah, mengubahnya menjadi listrik, dan kemudian menggunakan listrik tersebut untuk menambang Bitcoin.
"Jika hasil dari proyek percontohan ini memenuhi harapan kami, kami berharap dapat memperluas jangkauan kami di area ini dan membantu operator TPA dan pihak lain memenuhi target lingkungan mereka," kata CEO Marathon Digital, Fred Thiel.
Penambang Bitcoin terus mencari solusi baru yang ramah lingkungan dalam memvalidasi jaringan Bitcoin. Contohnya, Genesis Digital Assets Limited yang mendirikan fasilitas berkapasitas 8 MW di Swedia pada bulan Agustus yang menggunakan pembangkit listrik tenaga air.
Gas metana adalah gas rumah kaca yang cukup kuat, dan ketika dilepaskan ke atmosfer, dapat berkontribusi pada perubahan iklim dengan meningkatkan efek rumah kaca. Menurut PBB, metana jauh lebih merusak lingkungan dibandingkan karbon dioksida.
“Metana yang dihasilkan secara alami dari tempat pembuangan sampah, sampah organik, dan tempat lain sering kali terbuang, dan penambang Bitcoin seperti Marathon memiliki posisi unik untuk membantu mengubah gas berbahaya ini menjadi sumber energi bersih dan terbarukan,” kata Thiel.