
Mengenal Memecoin PNUT, Tupai yang Menarik Simpati Elon Musk
Pasar kripto sedang diramaikan oleh memecoin pendatang baru yang sedang naik daun Peanut the Squirrel (PNUT). Dalam hitungan hari, memecoin berbasis Solana ini telah meningkat signifikan hingga mencapai volume perdagangan sebesar $150 juta.
Popularitas memecoin ini didorong oleh kemarahan publik atas kematian tupai bernama Peanut the squirrel, yang menginspirasi PNUT.
Kisah Tragis PNUT?
Peanut the squirrel, yang dikenal oleh penggemarnya sebagai P'Nut atau PNUT, adalah seekor tupai yang diselamatkan oleh Mark Longo tujuh tahun lalu setelah ia melihat induknya tertabrak mobil di New York City.
Hewan ini memiliki media sosial sendiri, dengan jumlah pengikut lebih 533.000 pengikut di Instagram. Ia sering terlihat mengenakan topi koboi, menggigit wafel, melompati lingkaran, dan duduk di bahu Longo.
Namun, Departemen Konservasi Lingkungan (DEC) New York menyita Peanut, bersama seekor rakun bernama Fred dari rumah Longo di Pine City pada hari Rabu lalu, dengan alasan kekhawatiran rabies.
Pada hari Jumat (01/11) DEC dan Departemen Kesehatan Kabupaten Chemung mengonfirmasi bahwa kedua hewan itu telah di-euthanasia.
Kisah tragis Peanut kemudian menyebar di media sosial dan menimbulkan kemarahan publik. Reaksi keras atas kematian tupai tersebut bertambah besar ketika CEO Tesla, Elon Musk ikut bergabung, dan membuat beberapa postingan di X tentang kisah Peanut.
Musk mengkritik keputusan DEC, dengan menulis, “Pemerintah seharusnya tidak diizinkan masuk ke rumah Anda dan membunuh hewan peliharaan Anda! Itu kacau.”
Hal ini berhasil mendorong harga memecoin PNUT. Token tersebut sempat mencapai harga tertinggi $0,14, sebelum pembeli awal mulai melakukan take profit.
Namun, hype PNUT tampaknya mulai mereda. Harganya telah anjlok 60% dalam 24 jam dan saat ini diperdagangkan di harga $0,04. Menurut data Gecko Terminal, kapitalisasi pasar PNUT juga telah menurun menjadi $49 juta.