Metaverse vs. Multiverse: Apa Bedanya?
Seiring dengan meningkatnya minat terhadap metaverse, diskusi tentang terminologi yang digunakan untuk menggambarkan konsep lingkungan digital 3D imersif juga semakin berkembang. Ada dua istilah yang terkadang digunakan secara bergantian, yaitu metaverse dan multiverse. Jadi, apakah keduanya sama atau memiliki makna yang berbeda? Mari kita bahas!
Pengertian: Metaverse vs Multiverse
Secara sederhana, metaverse adalah satu dunia digital terpadu tempat pengguna bisa bermain, belajar, bekerja, dan berbelanja. Metaverse menggabungkan teknologi seperti media sosial, realitas virtual (VR), realitas tertambah (AR), gim daring, hingga mata uang kripto.
Perusahaan seperti Apple, Microsoft, Meta, Niantic, dan Valve tengah mengembangkan teknologi yang akan membentuk masa depan metaverse. Meski potensial, metaverse saat ini masih dalam tahap awal pengembangan.
Di sisi lain, multiverse adalah kumpulan ruang digital terpisah dengan karakteristik unik masing-masing. Multiverse terdiri atas berbagai ruang digital yang berdiri sendiri, seperti gim multipemain, platform media sosial, atau dunia virtual lainnya.
Masing-masing ruang memiliki sistem, aturan, dan pengguna yang berbeda. Tidak ada koneksi langsung antar ruang ini, menjadikannya sebagai ekosistem digital yang tersebar dan tidak terintegrasi.
Perbedaan Metaverse dan Multiverse
Meski serupa, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam struktur, konektivitas, dan kepemilikan aset virtual.
Perbedaan Struktur
Dalam metaverse, seluruh aktivitas dilakukan dalam satu dunia virtual yang saling terhubung, dengan alur informasi yang tertata dan berkesinambungan. Di sisi lain, multiverse memiliki ruang-ruang digital yang tidak saling terhubung, dengan alur informasi yang acak dan tidak teratur.
Perbedan Dalam Hal Kepemilikan
Dari sisi kepemilikan aset virtual, metaverse memberikan pengguna kontrol penuh atas aset mereka, seperti NFT (non-fungible token) yang bisa diperdagangkan antar platform dalam ekosistem metaverse. Sedangkan dalam multiverse, aset digital dimiliki oleh pengelola platform masing-masing dan tidak bisa dipindahkan antar dunia virtual.
Konektivitas dalam Dunia Virtual
Metaverse memungkinkan interaksi dengan berbagai entitas seperti avatar digital, robot, AI, hingga teknologi VR dan antarmuka otak-komputer. Interaksi ini menghadirkan pengalaman yang menyerupai kehidupan nyata. Sebaliknya, multiverse lebih bergantung pada karakteristik masing-masing dunia, yang bisa sangat berbeda satu sama lain.
Masa Depan Dunia Virtual
Masa depan metaverse dan multiverse masih terbuka lebar. Beberapa ahli meyakini bahwa metaverse bisa berkembang cukup besar untuk menyatukan seluruh ruang digital dan menggantikan multiverse. Namun, ada pula yang percaya keduanya akan terus hidup berdampingan, melayani kebutuhan pengguna dengan pendekatan yang berbeda.
Satu hal yang pasti, perusahaan-perusahaan teknologi terus bereksperimen menciptakan pengalaman digital baru dengan menggabungkan VR, AR, dan kecerdasan buatan. Masa depan dunia virtual, baik melalui metaverse maupun multiverse, kini bukan lagi sekadar fiksi ilmiah, melainkan sebuah kenyataan yang terus mendekat.