
OpenAI Batalkan Rencana Jadi Perusahaan Profit, Kembali Tegaskan Status Nonprofit
OpenAI, perusahaan di balik pengembangan ChatGPT, secara resmi membatalkan rencana untuk menjadi perusahaan profit dan kembali menegaskan komitmennya untuk tetap beroperasi sebagai organisasi nonprofit.
Dalam sebuah posting blog tertanggal 5 Mei, OpenAI mengonfirmasi bahwa mereka akan mengubah unit bisnis profit mereka menjadi entitas Public Benefit Corporation (PBC) — yaitu perusahaan profit yang secara hukum diwajibkan mengutamakan misi sosial di samping kepentingan pemegang saham. Meskipun profit-oriented, PBC ini akan tetap berada di bawah kendali organisasi nonprofit OpenAI.
Keputusan ini menandai pembalikan arah dari rencana sebelumnya yang sempat mempertimbangkan untuk memisahkan entitas nonprofit OpenAI dan membentuk perusahaan profit independen.
“OpenAI didirikan sebagai organisasi nonprofit, dan hingga kini tetap diawasi serta dikendalikan oleh entitas nonprofit tersebut. Ke depannya, pengawasan ini akan tetap dipertahankan,” tulis OpenAI.
Tidak Akan Hambat Penggalangan Dana Besar untuk AI
CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan bahwa perubahan ini tidak akan mengganggu kemampuan OpenAI dalam menggalang dana untuk pengembangan AI — sebuah sektor yang “saat ini membutuhkan ratusan miliar dolar, dan mungkin kelak akan memerlukan triliunan dolar.”
Pada tahun 2024, OpenAI sempat berpendapat bahwa struktur perusahaan profit diperlukan untuk menarik investasi demi memenuhi kebutuhan komputasi skala besar untuk menjalankan model-model AI mereka.
Rencana Lama yang Kontroversial
OpenAI awalnya didirikan sebagai organisasi nirlaba pada 2015, dan pada tahun 2019 membentuk entitas profit untuk mendukung penggalangan dana. Sejak saat itu, unit profit tersebut tetap berada di bawah kendali organisasi nonprofit OpenAI.
Namun pada 2024, rencana profitisasi OpenAI memicu kontroversi besar, terutama setelah Elon Musk, salah satu pendiri OpenAI, menggugat Sam Altman karena dituding melanggar kontribusi awal Musk terhadap misi amal OpenAI, menurut dokumen pengadilan pada November lalu.
Dalam gugatan tersebut, Musk menuduh Altman “memanipulasi Musk” untuk mendirikan organisasi nonprofit palsu, yang diam-diam dirancang untuk menjadi entitas profit.
Sebagai tanggapan atas konflik tersebut, Musk kemudian meluncurkan xAI, pengembang chatbot AI Grok, yang menurutnya telah menjadi korban dari praktik monopoli yang dilakukan OpenAI.
OpenAI Diproyeksikan Raup Pendapatan $29,4 Miliar pada 2026
Menurut laporan Bloomberg pada Maret, OpenAI memproyeksikan pendapatan sebesar $12,7 miliar pada 2025, dan $29,4 miliar pada 2026.
Selain itu, pada bulan Maret, OpenAI juga berhasil menggalang dana sebesar $40 miliar dari Softbank, dengan valuasi perusahaan mencapai $300 miliar.