Pakistan Undang Perusahaan Kripto Global Ajukan Lisensi Operasional di Bawah Regulasi Baru
Pakistan resmi membuka peluang bagi bisnis kripto internasional dengan mengundang bursa kripto besar dan penyedia layanan aset virtual (VASPs) global untuk mengajukan lisensi di bawah kerangka regulasi federal yang baru.
Pada Sabtu (14/9), Pakistan Virtual Asset Regulatory Authority (PVARA) menyerukan perusahaan kripto terkemuka untuk mengajukan Expressions of Interest (EoI) guna masuk ke pasar aset digital Pakistan, menurut laporan media lokal Dawn.
“EoI ini adalah undangan kami kepada VASP terkemuka dunia untuk bermitra dalam membangun masa depan keuangan digital yang transparan dan inklusif di Pakistan,” ujar Bilal bin Saqib, Ketua PVARA sekaligus Menteri Negara untuk Kripto dan Blockchain.
Kriteria Masuk yang Ketat
Hanya perusahaan yang sudah memiliki lisensi dari regulator ternama yang memenuhi syarat, termasuk:
-
US Securities and Exchange Commission (SEC)
-
UK Financial Conduct Authority (FCA)
-
Kerangka VASP Uni Eropa (EU)
-
Virtual Assets Regulatory Authority (VARA) Uni Emirat Arab
-
Monetary Authority of Singapore (MAS)
Dalam pengajuan, perusahaan diwajibkan menyertakan profil, lisensi dan yurisdiksi yang berlaku, layanan yang ditawarkan (perdagangan, kustodian, pembayaran), standar teknologi dan keamanan, aset yang dikelola, pendapatan, rekam jejak kepatuhan, serta model bisnis khusus untuk Pakistan.
PVARA menegaskan bahwa kerangka kerja ini dirancang untuk menekan keuangan ilegal sekaligus membuka peluang di bidang fintech, remitansi, tokenisasi, hingga produk berbasis syariah melalui sandbox regulasi.
PVARA sendiri dibentuk berdasarkan Virtual Assets Ordinance 2025, dengan mandat melisensikan, mengawasi, dan meregulasi VASP sesuai standar FATF, IMF, dan Bank Dunia.
Pakistan Masuk 3 Besar Adopsi Kripto Global
Seperti dilaporkan Cointelegraph, Pakistan naik ke peringkat ketiga dalam Global Crypto Adoption Index 2025 versi Chainalysis, melompat enam peringkat dan menjadi salah satu pasar kripto dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Pada Mei lalu, Pakistan juga mengumumkan rencana membentuk Bitcoin Strategic Reserve. Dalam konferensi Bitcoin 2025 di Las Vegas, Bilal Bin Saqib menyebut langkah ini sebagai refleksi dari pendekatan regulasi pro-kripto baru Pakistan.
Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan 2.000 megawatt listrik surplus untuk mendukung penambangan Bitcoin (BTC) dan pusat kecerdasan buatan (AI), dalam inisiatif yang dipimpin Pakistan Crypto Council bersama Kementerian Keuangan.
Namun, pada Juli, IMF menyuarakan kekhawatiran terkait rencana Pakistan tersebut dan menolak proposal subsidi listrik untuk industri padat energi, termasuk penambangan Bitcoin.