
Pemerintahan Trump Mungkin Memperketat Kontrol atas Penjualan Nvidia ke China
Pemerintah Tiongkok telah meluncurkan penyelidikan antimonopoli terhadap Nvidia, salah satu produsen chip terkemuka asal Amerika Serikat. Langkah ini muncul setelah Washington memperketat kontrol ekspor semikonduktor canggih ke Beijing. Penyelidikan tersebut dianggap sebagai eskalasi terbaru dalam ketegangan teknologi dan perdagangan antara kedua negara yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Fokus utama penyelidikan adalah potensi pelanggaran yang berkaitan dengan akuisisi Mellanox Technologies oleh Nvidia pada tahun 2019. Akuisisi tersebut bernilai sekitar $7 miliar dan sebelumnya telah disetujui oleh regulator Tiongkok dengan syarat tertentu. Namun, seiring meningkatnya pengawasan terhadap perusahaan teknologi asing di Tiongkok, akuisisi ini kembali menjadi sorotan. Akibat kabar ini, saham Nvidia mengalami penurunan sebesar 2,3% setelah pengumuman resmi dari otoritas Tiongkok.
Di sisi lain, pemerintahan Biden dilaporkan tengah merencanakan pembatasan baru terhadap ekspor chip kecerdasan buatan (AI). Langkah ini bertujuan untuk mencegah teknologi semikonduktor canggih digunakan oleh Tiongkok guna meningkatkan kapabilitas militer mereka.
Nvidia, sebagai salah satu perusahaan yang paling terdampak oleh kebijakan ini, mengkritik keras rencana tersebut. Perusahaan berpendapat bahwa pembatasan ini tidak hanya merugikan kepentingan bisnis mereka tetapi juga dapat berdampak negatif terhadap ekonomi Amerika Serikat secara keseluruhan. Selain itu, kebijakan tersebut dikhawatirkan dapat mendorong pasar teknologi global untuk mencari alternatif lain di luar Amerika Serikat.
Wakil Presiden Nvidia, Ned Finkle, mengungkapkan keprihatinannya bahwa kebijakan ini, yang secara eksplisit menargetkan Tiongkok, berpotensi memberikan dampak negatif yang lebih luas terhadap industri teknologi secara global. Menurutnya, pembatasan ekspor ini dapat mendorong negara-negara lain untuk mengembangkan teknologi alternatif guna mengurangi ketergantungan pada perusahaan AS.
Langkah-langkah pembatasan yang diambil oleh kedua negara ini semakin memperkuat ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok dalam sektor industri semikonduktor. Kedua negara telah memberlakukan berbagai kebijakan ekspor yang semakin ketat dalam upaya melindungi kepentingan nasional masing-masing.
Dengan Donald Trump yang akan segera menjalani masa jabatan keduanya sebagai Presiden Amerika Serikat, banyak pengamat memperkirakan bahwa persaingan teknologi antara dua ekonomi terbesar dunia ini akan semakin meningkat. Kebijakan proteksionis yang lebih ketat kemungkinan besar akan diberlakukan, yang dapat memperburuk hubungan perdagangan antara Washington dan Beijing serta mempengaruhi dinamika pasar teknologi global.