Pernah Sukses Jual NFT Senilai $203 Juta, Game Ember Sword Kini Resmi Ditutup
Setelah empat tahun menarik perhatian dunia dengan penjualan lahan NFT senilai $203 juta, game berbasis Ethereum Ember Sword kini resmi ditutup. Pengembangnya, Bright Star Studios, mengonfirmasi bahwa mereka tidak lagi memiliki pendanaan yang cukup untuk melanjutkan pengembangan game tersebut.
“Kami pada akhirnya tidak berhasil mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk melanjutkan,” demikian bunyi pernyataan resmi yang dirilis di situs gim tersebut. “Kami telah menjajaki segala kemungkinan. Namun di pasar saat ini—di mana bahkan proyek-proyek paling menjanjikan pun tumbang—kami tidak menemukan jalan untuk terus membangun.”
Ember Sword adalah game MMORPG (Massively Multiplayer Online Role-Playing Game) yang mulai populer pada tahun 2021, di tengah euforia metaverse yang saat itu tengah melonjak, bersamaan dengan rebranding Facebook menjadi Meta.
Game ini berhasil menyelesaikan beberapa putaran pendanaan, salah satunya senilai $2 juta, dan menarik investasi dari sejumlah tokoh ternama seperti streamer Dr. Disrespect, salah satu pendiri The Sandbox Sebastien Borget, dan co-founder Twitch Kevin Lin.
Selain itu, Ember Sword juga menggandeng nama-nama besar di dunia game sebagai penasihat, termasuk Rob Pardo, mantan Chief Creative Officer Blizzard Entertainment sekaligus desainer utama World of Warcraft, serta mantan pemain esports Dennis “Thresh” Fong.
Di tengah demam metaverse pada 2021, Ember Sword mencatatkan penjualan lahan virtual NFT senilai $203 juta kepada sekitar 35.000 pemain. Namun, setelah masuk fase closed beta pada Juli 2024, cuplikan permainan yang dirilis justru menuai kekecewaan dari komunitas pemain.
Setelah sempat berpindah dari Polygon ke Immutable X, Ember Sword kemudian menggunakan jaringan layer-2 Ethereum, Mantle, dan meluncurkan akses awal terbuka di akhir 2024. Meski begitu, respon pasar tidak cukup kuat untuk mempertahankan kelangsungan proyek.
Kini, server game telah dimatikan dan akses ke Discord dibatasi. Token EMBER juga kehilangan hampir seluruh nilainya, dengan kapitalisasi pasar hanya sekitar $82.00, turun lebih dari 99% dari nilai puncaknya.
“Ini bukan akhir yang kami harapkan,” tulis pihak pengembang. “Namun kami sungguh berterima kasih atas dukungan kalian, atas keyakinan kalian pada visi ini, dan karena telah membantu menjadikan Ember Sword sebagai sesuatu yang tak akan kami lupakan.”
Penutupan Ember Sword menambah daftar panjang proyek game berbasis kripto yang gulung tikar dalam beberapa waktu terakhir. Minggu lalu, game tembak-tembakan bertema kucing di jaringan Solana, Nyan Heroes, juga ditutup setelah gagal mendapatkan pendanaan, meskipun telah menjalani empat uji coba dan mencatat lebih dari satu juta pemain.
Game seluler Blast Royale juga dihentikan pengembangannya dan akan menjadi open-source agar bisa dilanjutkan oleh pengembang lain. Sementara itu, game RPG Tatsumeeko di jaringan Ronin juga resmi dihentikan, dan tim pengembang mengalihkan fokus pada simulator kehidupan fantasi berbasis Discord yang disebut Project: Wander.
Penutupan lainnya termasuk Deadrop, The Mystery Society, serta game The Walking Dead: Empires dari Gala Games yang akan berhenti beroperasi pada akhir Juli mendatang.