Bitcoin Capai Rekor ATH Baru, Analis: “Banana Zone” Baru Dimulai
Bitcoin kembali mencetak rekor baru dengan menyentuh all time high (ATH) baru di atas $111.814 pada 22 Mei, memicu optimisme di kalangan investor aset kripto. Menariknya, analis menilai bahwa ini baru fase awal dan Bitcoin bersiap untuk bull run.
Dalam siaran langsung berdurasi dua jam bertajuk “Drinks With Raoul”, mantan manajer hedge fund dan salah satu pendiri Real Vision, Raoul Pal, menyatakan bahwa reli Bitcoin ini masih berada pada fase awal.
“The Banana Zone telah dimulai. Ya, Bitcoin menyentuh titik tertinggi sepanjang masa. Selanjutnya, giliran altcoin… Pastikan kalian sudah menumpuk Bitcoin,” ujarnya.
Istilah “Banana Zone” yang digunakan Pal merujuk pada fase ketika likuiditas mendorong investor untuk mengambil risiko lebih tinggi. Menurutnya, lonjakan likuiditas ini bukan berasal dari inflasi, melainkan dari kebijakan intervensi pemerintah yang akan datang di pasar obligasi.
Tiga Faktor Pendorong Reli Bitcoin
Pal menjelaskan bahwa siklus Bitcoin kali ini berbeda. Kenaikan imbal hasil obligasi AS 10 tahun yang kembali menyentuh angka 4,4% mencerminkan kelangkaan jaminan (collateral scarcity), bukan tekanan inflasi. “Imbal hasil naik, tapi inflasi terus menurun. Masalahnya adalah likuiditas. Saat imbal hasil terlalu tinggi, reaksi pemerintah selalu mencetak uang lebih banyak,” tegasnya.
Ia memprediksi Federal Reserve akan melonggarkan aturan supplementary leverage ratio (SLR) untuk memungkinkan dealer utama menyerap lebih banyak obligasi pemerintah, atau bahkan menerapkan bentuk kontrol imbal hasil (yield-curve control) yang “dibungkus” dengan istilah baru.
Langkah-langkah ini, katanya, akan menghapus risiko skenario terburuk (left-tail risk) dan mempercepat reli aset langka seperti Bitcoin, emas, dan saham. “Hal yang sama terjadi pada 2017. Semuanya melesat ke bulan,” tambah Pal.
Dolar Melemah, Altcoin Bersiap Bangkit
Dalam sesi tersebut, Pal juga membahas pergerakan indeks dolar AS yang menurutnya sedang mengulang pola penurunan saat masa jabatan pertama Donald Trump. “Dolar lemah adalah kunci perputaran ekonomi global. Setelah penurunan besar dolar, Bitcoin pernah naik 119%, 175%, bahkan 592% dalam 12 bulan. Ini adalah denominator effect,” jelasnya.
Pal menilai ketakutan pasar terkait perang dagang hanyalah “kebisingan” dan yakin bahwa kesepakatan akan tercapai karena AS lebih fokus pada penjualan obligasi daripada mengorbankan perdagangan.
Untuk altcoin, Pal memperkirakan masa kejayaan akan dimulai ketika ISM manufacturing index—yang saat ini masih di bawah 50—berbalik naik. “Indeks kondisi keuangan yang saya pantau naik tajam dan biasanya mendahului ISM selama sembilan bulan. Saat ISM menembus 50 ke atas, di situlah alt-season dimulai,” ujarnya, seraya mencatat bahwa dominasi Bitcoin telah mencapai puncaknya dan rasio ETH/BTC sedang membentuk dasar yang kuat.
Solana, SUI, Dogecoin, dan Proyeksi $140.000
Ia juga menyebutkan bahwa grafik harga Solana dan SUI menunjukkan pola cup-and-handle yang klasik, dan memprediksi Dogecoin bisa menjadi mata uang paling keras di dunia. “Akan banyak yang kesal, tapi grafiknya memungkinkan,” katanya.
Meskipun penuh semangat, Pal mengingatkan potensi koreksi harga dalam jangka pendek berdasarkan model likuiditas global M2 miliknya. “Harusnya Bitcoin sudah di atas $140.000 pada Juli. Tapi Juli–Agustus bisa jadi fase koreksi datar karena dolar bisa ‘rebound’. Saat itu mungkin waktu yang pas untuk ambil untung, jika kalian mau,” ucapnya.
Namun, ia tetap yakin siklus Banana Zone akan berlanjut hingga 2026, kecuali ada guncangan kebijakan besar yang tak terduga. “Setiap siklus, orang bilang hasilnya makin kecil. Tapi tiap siklus juga mereka terbukti salah,” tegasnya.
Pal menyimpulkan bahwa pasar saat ini didorong oleh tiga kekuatan utama: kebijakan likuiditas, pelemahan struktural dolar, dan manuver di pasar obligasi yang mengalirkan dana ke aset langka. “Saya sudah menyampaikan narasi ini sejak harga terendah 2022—dan untungnya, sejauh ini benar,” tutupnya.
Saat berita ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$111.485, naik 1.1% dalam 24 jam, dan 20% dalam periode 30 hari.