
Pilih Perdagangan dengan Mata Uang Nasional, Brasil Tinggalkan Rencana Mata Uang Bersama BRICS
Pemerintah Brasil telah memutuskan untuk meninggalkan rencana penciptaan mata uang bersama BRICS dan memilih untuk melakukan perdagangan internasional menggunakan mata uang nasional masing-masing negara anggota. Langkah ini diambil untuk memperkuat kedaulatan ekonomi dan meningkatkan efisiensi dalam transaksi perdagangan antar negara dalam blok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Menurut pejabat pemerintah Brasil, keputusan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang asing, terutama dolar AS, dalam transaksi perdagangan global. Dengan memfasilitasi pembayaran langsung dalam mata uang nasional, negara-negara BRICS berharap dapat meningkatkan stabilitas ekonomi dan memperkuat hubungan bilateral di antara mereka tanpa harus bergantung pada sistem keuangan Barat.
Keputusan ini mencerminkan perubahan strategi dalam kerangka kerja sama ekonomi BRICS. Sebelumnya, kelompok ekonomi ini telah mendiskusikan kemungkinan menciptakan mata uang bersama guna menyaingi dominasi dolar AS di pasar internasional. Namun, tantangan dalam menyelaraskan kebijakan moneter di antara lima negara yang memiliki struktur ekonomi yang berbeda menjadi salah satu hambatan utama dalam implementasi rencana tersebut.
Brasil menegaskan bahwa perdagangan dengan mata uang nasional akan lebih praktis dan realistis dibandingkan harus menciptakan mata uang baru yang membutuhkan koordinasi tingkat tinggi antara bank sentral masing-masing negara. Langkah ini juga dianggap sebagai upaya untuk memperkuat daya saing ekonomi domestik dan mendukung pengembangan pasar keuangan regional.
Sejumlah ekonom menilai bahwa keputusan Brasil dapat berdampak pada dinamika ekonomi BRICS ke depan. Sementara beberapa negara anggota mungkin masih mendukung gagasan mata uang bersama, Brasil tampaknya lebih fokus pada langkah-langkah yang lebih pragmatis dalam mengembangkan hubungan ekonomi di dalam blok tersebut.