
Postingan Twitter Kini Bisa Dimonetisasi, Begini Caranya!
Content creator kini bisa mendapatkan penghasilan tambahan lewat ngetweet. CEO Twitter, Elon Musk mengumumkan pada 29 Maret bahwa konten di platform sosial media miliknya sekarang dapat dimonetisasi.
Musk mengatakan bahwa untuk mendapatkan uang, content creator harus mengaktifkan fitur subscriptions (langganan) untuk postingan teks, foto & video mereka. Untuk mengaktifkannya, caranya sangat mudah. Masuk ke bagian pengaturan lalu scroll ke bawah, dan tekan "Monetization."
Content creator dapat mengenakan biaya $2,99 hingga$9,99 per bulan.
Setelah pilihan berlangganan diaktifkan, pengguna Twitter hanya dapat melihat postingan content creator tersebut setelah berlangganan dan membayar biaya langganan setiap bulan. Langganan bulanan akan diperpanjang secara otomatis dan tidak tunduk pada kebijakan pengembalian dana.
Menurut laporan Reuters, Twitter tidak akan memotong penghasilan content creator selama 12 bulan pertama. Selanjutnya, pada tahun berikutnya perusahaan akan mulai mengambil 10%. Namun, bagi hasil hanya akan dilakukan jika pengguna telah memperoleh minimum $50.
Twitter telah bekerja sama dengan pemroses pembayaran Stripe untuk menghidupkan fitur monetisasi ini.
Fitur Subscriptions merupakan wajah baru dari Super Follow, yang sudah ada di Twitter sejak tahun 2021. Ini bertujuan untuk memberikan tweet eksklusif kepada pengikut yang telah membayar. Tapi bedanya, fitur berlangganan baru ini juga mencakup konten bentuk panjang serta video berdurasi berjam-jam.
Dengan diperkenalkannya fungsi monetisasi, Twitter akan bersaing dengan situs-situs seperti Patreon dan YouTube, yang sudah menyediakan alat serupa.
Sejak Musk mengakuisisi Twitter senilai $44 miliar pada bulan Oktober, dia telah membuat banyak perubahan pada media sosial tersebut untuk meningkatkan pendapatan, apalagi perusahaan tersebut mengalami penurunan pendapatan iklan tahun lalu.
Inisiatif Musk lainnya untuk Twitter adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi dan mencegah informasi yang salah berseliweran di platform tersebut.