Analis: Bitcoin Punya 100 Hari untuk Naik Parabolik atau Akhiri Bull Market
Bitcoin (BTC) kini memasuki periode krusial: dalam 100 hari ke depan, harga bisa melonjak parabolik atau justru mengakhiri bull market-nya, menurut analisis terbaru terkait volatilitas harga BTC.
Dalam unggahan di platform X (Twitter) pada hari Rabu, trader Tony “The Bull” Severino menyatakan bahwa arah pergerakan Bitcoin saat ini bergantung pada indikator volatilitas Bollinger Bands — alat analisis teknikal klasik yang sering digunakan untuk memprediksi potensi pergerakan harga besar.
Bitcoin Hadapi Dilema Breakout Baru
Indikator Bollinger Bands di grafik mingguan menunjukkan kondisi “ketat” atau squeeze paling ekstrem dalam sejarah Bitcoin, yang menandakan bahwa fase konsolidasi besar sedang terjadi dan breakout besar kemungkinan akan segera datang — entah ke atas atau ke bawah.
Menurut Severino, sinyal breakout mungkin tidak terjadi segera, dan bisa memakan waktu lebih dari tiga bulan.
“Saat ini BTC/USD gagal menembus band atas dengan kekuatan penuh,” tulisnya.
“Berdasarkan pola konsolidasi sebelumnya, butuh waktu hingga 100 hari atau lebih untuk mendapatkan breakout yang valid — atau breakdown jika harga justru anjlok.”
Perhitungan ini didasarkan pada siklus breakout Bollinger Bands selama bull market yang dimulai pada awal 2023.
Severino menambahkan bahwa satu candle harian yang menembus salah satu band dengan jelas akan menjadi sinyal konfirmasi, namun juga mengingatkan kemungkinan “fake breakout” atau jebakan pasar.
“Waspadai pergerakan palsu dari setup squeeze seperti ini. Mungkin kita baru saja melihat satu ketika harga menembus rekor tertinggi di atas $126.000,” ujarnya.
“Ada juga kemungkinan kita melihat ‘head fake’ ke bawah sebelum akhirnya Bitcoin benar-benar terbang lebih tinggi.”
Apakah Fase “Price Discovery Uptrend” Bitcoin Dimulai?
Menurut laporan Cointelegraph, banyak analis memperkirakan bahwa puncak bull run Bitcoin (blow-off top) bisa terjadi pada Oktober 2025, mengikuti pola historis dari siklus-siklus sebelumnya.
Namun hingga kini, pergerakan harga belum menunjukkan lonjakan tajam khas akhir bull market.
Trader dan analis Rekt Capital sebelumnya menilai bahwa siklus harga Bitcoin semakin panjang, bukan semakin pendek, dan karena itu belum waktunya Bitcoin mencapai puncaknya.
“Tidak mungkin bull market Bitcoin sudah berakhir, karena itu berarti siklus ini akan menjadi salah satu yang paling singkat sepanjang sejarah,” tulisnya saat harga BTC masih di kisaran $124.500, rekor tertinggi saat itu.
Pada minggu ini, Rekt Capital juga menyebut bahwa fase baru “price discovery uptrend” mungkin sedang dimulai — periode di mana harga bergerak ke wilayah yang belum pernah disentuh sebelumnya.
Sementara itu, Severino menegaskan bahwa breakout dari Bollinger Bands akan menjadi momen penentu bagi arah pasar kripto secara keseluruhan.
“Pergerakan ini berpotensi membuat Bitcoin melonjak parabolik — atau justru mengakhiri bull run besar yang telah berlangsung selama tiga tahun,” tulisnya.