Pretas Mencuri Aset Kripto Senilai Rp1,6 Triliun di Bulan Februari
Peretas yang menargetkan platform cryptocurrency berhasil mencuri aset digital bernilai puluhan juta melalui lebih dari 20 serangan pada bulan Februari.
Menurut temuan perusahaan keamanan blockchain PeckShield, peretas mencuri $104,73 juta (setara Rp1,6 triliun) dari industri kripto bulan lalu. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 42% dibandingkan Januari 2024, yang menyaksikan pencurian aset kripto sekitar $182,54 juta melalui lebih 30 serangan.
Berdasarkan postingan PeckShield pada hari Jumat (01/03), tiga korban teratas dalam serangan siber di bulan Februari adalah PlayDapp, FixedFloat, dan salah satu pendiri Axie Infinity, Jeff “Jihoz” Zirlin.
PlayDapp mengalami eksploitasi pada tanggal 9 Februari, dengan kerugian sebesar $36 juta. FixedFloat mengalami serangan pada tanggal 18 Februari dan kehilangan $25,8 juta, sementara Zirlin menjadi korban peretasan pada tanggal 23 Februari dan mengalami kerugian sebesar $9,7 juta.
Peretasan terbesar keempat dan kelima bulan ini dialami oleh ShidoGlobal dan Seneca. Shido diretas hampir $7,3 juta pada tanggal 29 Februari, sebuah serangan yang menyebabkan token asli proyek tersebut anjlok lebih dari 80% dalam lima menit.
Seneca dieksploitasi sebesar $6,9 juta pada tanggal 28 Februari, tetapi peretas mengembalikan $5,3 juta ke protokol tersebut pada hari berikutnya setelah mendapatkan hadiah 20%.
Secara kumulatif, PeckShield mencatat peretas mengembalikan 6,4% dari total dana yang dicuri pada bulan Februari.
Keamanan siber masih menjadi tantangan besar yang mengganggu industri kripto. Selama tahun 2023 saja, industri ini mengalami kerugian senilai sekitar $1,7 miliar.