Prospek Ether 2025: Analisis Perbandingan dengan Bitcoin dan Proyeksi Harga
Markus Thielen, Kepala Riset di 10x Research, memperkirakan bahwa Ether (ETH) mungkin bukan pilihan investasi yang optimal untuk bull run tahun 2025. Menurutnya, performa Ether kemungkinan besar akan tertinggal dibandingkan Bitcoin (BTC), menjadikannya pilihan kurang menarik bagi investor dalam jangka menengah.
Ether Sebagai Investasi Jangka Menengah
Thielen menyoroti bahwa meskipun Ethereum memiliki volatilitas yang dikenal luas, aset ini tidak memberikan pengembalian yang memadai dalam jangka menengah. Pada tahun 2025, tren validator aktif menjadi salah satu metrik yang harus diwaspadai. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah validator telah menurun sekitar 1% dalam 30 hari terakhir, yang memicu kekhawatiran potensi keluarnya validator dari jaringan.
Ia menyebutkan bahwa peningkatan unstaking dapat dipahami karena Ethereum kurang memiliki "permintaan nyata" di luar aktivitas staking. Ketergantungan yang tinggi pada staking dianggap sebagai kelemahan dalam menarik adopsi yang lebih luas.
Perbandingan Kinerja Ether dan Bitcoin
Sejak awal tahun 2024, kinerja Bitcoin jauh mengungguli Ether. Bitcoin mencatatkan kenaikan harga sebesar 121,4%, sementara Ether hanya naik 46,3% dalam periode yang sama. Permintaan besar terhadap ETF Bitcoin spot yang diluncurkan di AS pada Januari 2024 turut mendongkrak harga Bitcoin ke level tertinggi baru dalam waktu singkat.
Sebaliknya, peluncuran ETF Ether pada Juli 2024 kurang mendapatkan antusiasme dari pasar. Hal ini tercermin dari total aliran masuk sebesar $2,66 miliar untuk ETF Ether, dibandingkan dengan $35,3 miliar untuk ETF Bitcoin sepanjang tahun. Kurangnya minat ini memperkuat pandangan bearish terhadap Ether.
Selain itu, upgrade Duncan yang dirilis pada Maret 2024, meskipun memperbaiki efisiensi biaya gas dan kapasitas transaksi jaringan, dinilai terlambat sekitar enam bulan. Momentum ini kehilangan puncak popularitas memecoin, sehingga banyak pengguna beralih ke jaringan alternatif seperti Solana (SOL) yang menawarkan biaya lebih rendah.
Thielen juga skeptis terhadap upgrade Pectra yang direncanakan pada awal 2025. Dari 19 upgrade Ethereum sebelumnya, hanya dua yang menunjukkan dampak signifikan pada harga, dan itu pun terjadi selama bull market Bitcoin.
Pandangan Lain di Pasar
Beberapa analis lain memberikan pandangan yang lebih beragam terhadap Ether di tahun 2025. Trader kripto pseudonim Cold Blooded Schiller, misalnya, menggambarkan Ether berada dalam pola "rentang" sejak Desember 2024. Menurutnya, harga Ether dapat melanjutkan tren naik dengan breakout atau justru turun kembali ke level $3.000 untuk menguji support.
Di sisi lain, Michael van de Poppe, pendiri MN Capital, optimis terhadap prospek Ether. Ia menyatakan bahwa Ether menunjukkan sinyal akan mengalami breakout terhadap Bitcoin pada Januari 2025, memberikan harapan kepada investor yang memegang aset ini.