Satu Hal yang Dimiliki 6 Pusat Kripto Global Ini Secara Bersama
Industri blockchain dan cryptocurrency semakin berkembang secara global. Negara-negara tidak lagi bersikap pasif, melainkan saling berlomba untuk mendapatkan pangsa pasar. Pemerintah mulai menyadari bahwa Web3 adalah teknologi revolusioner dengan dampak besar bagi perekonomian, tata kelola, hingga infrastruktur digital. Karena itu, banyak negara bersaing menarik talenta terbaik di bidang kripto dan blockchain.
Muncullah jaringan crypto hub global: yurisdiksi yang membangun regulasi jelas serta mendorong inovasi demi menarik perusahaan dan developer ambisius. Uni Emirat Arab (UEA), Hong Kong, dan Singapura adalah contoh terkenal, meski ada banyak wilayah lain yang juga bersiap membentuk fase baru inovasi terdesentralisasi.
Namun, ada satu kesamaan utama yang dimiliki oleh hampir semua pusat kripto global ini.
UEA: Regulasi Jelas dan Daya Tarik Internasional
UEA, khususnya Dubai dan Abu Dhabi, kini menjadi pemain penting di lanskap kripto global. Sejak 2021–2022, negara ini meluncurkan serangkaian regulasi yang menjadikannya ramah bagi perusahaan kripto.
Dengan dukungan lembaga seperti Dubai Virtual Assets Regulatory Authority (VARA) dan Abu Dhabi Global Market (ADGM), UEA menawarkan lisensi terstruktur untuk bursa, kustodian, dan perusahaan blockchain.
Banyak tokoh besar kripto seperti Changpeng Zhao (CZ) hingga Ola Doudin memilih UEA karena lingkungan bisnisnya yang ramah serta konektivitas internasional. Menurut Rachel Pether, eksekutif 3iQ:
“Sebagai warga Abu Dhabi selama 17 tahun, saya menyaksikan langsung bagaimana kota ini berubah menjadi pusat kripto kelas dunia, dengan adopsi per kapita yang sangat tinggi.”
UEA mengembangkan strategi luas yang mencakup DeFi, NFT, tokenisasi, hingga pasar modal digital.
Data Penting UEA:
-
Tingkat kepemilikan kripto: 25,3%, salah satu tertinggi di dunia.
-
Pendapatan pasar kripto diproyeksikan mencapai $395,9 juta pada 2025, tumbuh 4,6% CAGR hingga 2026.
-
Arus investasi kripto 2024: lebih dari $30 miliar.
-
Skor tinggi dalam Crypto Adoption Index global: 50,2/60, dengan nilai sempurna pada aspek pajak dan inovasi.
Singapura: Kekuatan Institusional dengan Pendekatan Terukur
Singapura dikenal memiliki salah satu pendekatan regulasi aset digital paling matang di dunia. Monetary Authority of Singapore (MAS) membuat kerangka yang membedakan berbagai jenis token, menyediakan lisensi untuk layanan pembayaran berbasis token, serta aturan jelas untuk kustodian dan kepatuhan.
Fakta Penting Singapura:
-
83% pilot blockchain Fortune 500 berjalan di bawah kerangka kerja yang disetujui MAS.
-
BlackRock memilih Singapura sebagai hub tokenisasi Asia.
-
SWIFT menguji jembatan CBDC bersama bank-bank Singapura.
-
Konferensi kripto terbesar Asia, Token2049, diselenggarakan setiap tahun di sini.
-
Tokoh terkenal seperti pendiri Crypto.com (Gary Or, Bobby Bao, Rafael Melo) berdomisili di Singapura.
Menurut Sky Wee, Managing Partner Sky Ventures:
“Singapura berhasil membangun kepercayaan institusional dalam skala besar. Bukan sekadar ramah kripto, tapi menyediakan lingkungan yang kredibel, aman, dan dapat diprediksi bagi institusi global untuk berinvestasi. Tingkat kepercayaan ini jelas hasil rekayasa, bukan kebetulan.”