SEC Umumkan 10 Prioritas Utama untuk Regulasi Kripto yang Lebih Jelas
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) tengah berupaya untuk membentuk regulasi kripto yang lebih baik di AS. Pada hari Selasa (04/02), Task Force yang dipimpin oleh Komisaris SEC, Hester Peirce mengumumkan bahwa mereksa saat ini memiliki 10 prioritas utama.
Salah satunya adalah menentukan apakah suatu aset kripto dikategorikan sebagai sekuritas atau komoditas, serta menciptakan jalur pendaftaran yang lebih "layak" dengan memodifikasi jalur yang ada di SEC.
"Status aset kripto berdasarkan undang-undang sekuritas sangat penting untuk menyelesaikan banyak pertanyaan lainnya. Task Force bekerja keras untuk memeriksa berbagai jenis aset kripto," katanya.
Selain itu, Task Force merekomendasikan agar SEC mengambil tindakan untuk memberikan keringanan sementara, baik secara prospektif maupun secara retroaktif terhadap penawaran koin atau token tertentu. Ini berarti proyek-proyek yang sebelumnya atau saat ini melanggar aturan mungkin bisa mendapatkan dispensasi jika memenuhi syarat tertentu.
Selain itu, tim ini juga akan memberikan kejelasan terkait status hukum dari program pinjaman dan staking kripto, serta menetapkan bagian mana dari pasar kripto yang berada di luar yurisdiksi SEC.
Dalam pernyataannya, Peirce menggambarkan perjalanan regulasi kripto oleh SEC selama satu dekade terakhir sebagai perjalanan yang tidak terarah. "Dalam perjalanan sebelumnya, SEC menolak menggunakan alat regulasi yang tersedia dan lebih sering mengandalkan penegakan hukum tanpa kejelasan tujuan," ujarnya.
Peirce juga menekankan bahwa butuh waktu bagi Crypto Task Force untuk menentukan langkah dalam menangani peninggalan kebijakan Gensler, termasuk berbagai kasus hukum yang masih berlangsung dan aturan yang masih dalam tahap proposal. "Kami ingin mencapai hasil yang baik, tetapi harus dilakukan dengan cara yang tertib, praktis, dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum," tambahnya.
Meskipun banyak pendekatan terhadap regulasi kripto yang berubah, Peirce menegaskan bahwa tujuan utama SEC tetap untuk melindungi investor. "Pasar modal AS yang kuat, efisien, dan efektif berkat adanya aturan yang melindungi investor dan integritas pasar," katanya. SEC juga berkomitmen untuk menindak segala bentuk penipuan di industri kripto, baik dalam yurisdiksi mereka maupun dengan merujuknya ke regulator lain atau Kongres jika diperlukan.
Task Force kripto SEC dibentuk hanya dua minggu setelah mantan Ketua SEC, Gary Gensler, mengundurkan diri. Gensler dikenal dengan pendekatan regulasi yang berbasis penegakan hukum. Peirce dan Uyeda telah secara terbuka mengkritik strategi tersebut dan menandakan adanya perubahan besar dalam pendekatan SEC terhadap regulasi kripto di bawah administrasi baru Donald Trump.
Hanya dua hari setelah pembentukan tim ini, SEC mencabut Staff Accounting Bulletin 121, yang sebelumnya dikritik sebagai kebijakan yang membebani industri kripto. Peirce menyebut pencabutan aturan tersebut sebagai "tonggak sejarah" bagi Crypto Task Force.