Solana DEX Harus Fokus Membangun Pasar yang Tangguh dan Likuid
Selama beberapa bulan terakhir, decentralized exchange (DEX) di ekosistem Solana mendominasi volume perdagangan kripto, bahkan melampaui platform di jaringan Ethereum, Base, dan BNB Smart Chain (BSC).
Lonjakan ini sebagian besar didorong oleh memecoin, yang terbukti memiliki product-market fit di dunia kripto. Namun, hanya sedikit di antaranya yang mampu bertahan melewati siklus pasar bearish dan bullish.
Jika ingin mempertahankan dominasinya, DEX Solana perlu membuktikan bahwa mereka mampu bertahan di tengah perubahan pasar yang cepat — bukan hanya tren jangka pendek.
Itu berarti membangun pasar yang lebih likuid dan tangguh untuk aset dengan nilai jangka panjang seperti Bitcoin, dengan memperdalam dan memperluas pool likuiditas mereka.
Kebangkitan DEX Solana
“Solana sedang meminum milkshake milik Ethereum.”
Begitulah OKX menggambarkan fenomena kebangkitan DEX Solana dalam laporan The State of DEXs 2025.
Pada akhir Desember 2024, DEX Solana menguasai hampir 90% pangsa pasar DEX global — sebuah pencapaian luar biasa setelah sebelumnya sempat terpukul di masa bear market. Dominasi tersebut memang berfluktuasi, tetapi tetap kuat hingga 2025.
Kecepatan transaksi tinggi, biaya rendah, dan ekosistem pengembang yang ramah membuat Solana tumbuh pesat, memimpin dari segi jumlah transaksi dan pengguna aktif DEX.
Seperti yang dijelaskan laporan OKX:
“Solana benar-benar adalah rantai untuk pengguna ritel.”
Pada Januari 2025, pangsa pasar DEX Solana tetap di atas 50%, bahkan melampaui Ethereum dan Base di beberapa hari tertentu.
Menurut Matthew Sigel, Head of Research di VanEck:
“Meskipun terjadi penurunan besar di pasar memecoin, volume DEX Solana masih setara dengan seluruh ekosistem Ethereum.”
Namun, pada Agustus 2025, DEX berbasis Ethereum kembali unggul karena meningkatnya minat institusional dan arus masuk ETF spot.
Penurunan volume perdagangan aset spekulatif membuat volume DEX Solana anjlok 65% menjadi sekitar $10 miliar pada awal September.
Selain itu, munculnya AMM “Prop” atau “Dark” di Solana semakin menggerus pangsa pasar DEX tradisional, menimbulkan pertanyaan penting:
Haruskah DEX Solana mulai fokus pada aset yang lebih berkelanjutan?
Dua Hambatan Utama Pertumbuhan DEX Solana
Ada dua tantangan besar yang dihadapi DEX Solana:
-
Ketergantungan pada aset spekulatif yang sangat volatil.
-
Kedalaman likuiditas (liquidity depth) yang masih terbatas.
Aset paling spekulatif biasanya juga paling tidak stabil, menyebabkan lonjakan dan penurunan ekstrem — tidak hanya pada harga, tetapi juga volume perdagangan jangka panjang.
Sebagai contoh, Pump.fun, platform peluncuran memecoin terpopuler di Solana, mencatat penurunan volume perdagangan 63% dalam sebulan, sementara volume DEX turun hingga 90% — bahkan di tengah tren pasar bullish.
Skema penipuan (extractive scams) dan kejatuhan harga tajam pada token seperti LIBRA dan TRUMP juga sempat mencoreng reputasi Solana sebagai ekosistem perdagangan yang andal.
Dari sisi likuiditas, laporan OKX 2025 mengungkap hasil yang mengkhawatirkan.
Dalam studi perbandingan antara Ethereum, Solana, BSC, Arbitrum, dan Base, Solana tampil buruk dalam kedalaman likuiditas dan volume perdagangan berkelanjutan.
Sebagian besar pool likuiditas Solana kekurangan TVL (Total Value Locked) yang memadai. Artinya, meskipun volume perdagangan tinggi, Solana melakukannya dengan likuiditas jauh lebih sedikit dibanding blockchain lain, yang bisa menimbulkan slippage atau dampak harga negatif bagi trader.
Untuk mengatasi ini, efisiensi modal (capital efficiency) menjadi krusial. Likuiditas hanya berguna jika dapat dimanfaatkan secara optimal.
Agregator perlu merutekan perdagangan dengan cerdas, sementara DEX harus memastikan kedalaman likuiditas cukup untuk mendukung transaksi besar.
Membangun Pasar yang Lebih Likuid dan Tahan Lama
Untuk memperkuat pasar DEX Solana, fokus utama harus pada aset besar dan tangguh seperti Bitcoin.
Sektor Bitcoin DeFi (BTCFi) kini berkembang pesat sebagai upaya memanfaatkan BTC sebagai aset produktif di on-chain.
Dengan nilai kapitalisasi mencapai $2,3 triliun, BTCFi bahkan telah menarik pendanaan VC hingga $175 juta pada paruh pertama 2025.
Solana DEX bisa memanfaatkan peluang ini dengan membangun likuiditas dalam untuk berbagai aset BTC wrapped, yang kini memiliki kapitalisasi besar.
Bitcoin telah membuktikan ketahanannya selama 17 tahun melewati berbagai kondisi pasar — menjadikannya fondasi ideal untuk ekosistem yang ingin bertahan jangka panjang.
Selain Bitcoin, pasar stablecoin juga terus berkembang, terutama saat pasar kripto memasuki fase bearish.
Membangun likuiditas kuat untuk berbagai stablecoin menjadi langkah logis dan strategis, terlebih karena Solana aktif mendorong adopsi stablecoin melalui berbagai inisiatif, seperti Solana Stable Future Summit di Korea (23 September 2025) — konferensi pertama Solana yang berfokus pada stablecoin.