Perusahaan Treasury Bitcoin Metaplanet Kini Bernilai Lebih Rendah dari Kepemilikan BTC-nya
Metaplanet, perusahaan asal Jepang yang dikenal sebagai salah satu Bitcoin treasury company terbesar di dunia, kini menghadapi situasi unik: nilai perusahaannya (enterprise value) jatuh di bawah total nilai kepemilikan Bitcoin yang mereka miliki.
Menurut data resmi, rasio market-to-Bitcoin NAV (mNAV) — yang mengukur perbandingan antara nilai perusahaan dan nilai Bitcoin yang dimilikinya — turun di bawah angka 1 untuk pertama kalinya pada hari Selasa, tepatnya mencapai 0,99.
Angka ini menandakan bahwa nilai pasar Metaplanet kini lebih kecil dari nilai aset Bitcoin yang mereka pegang. Sejak pertengahan Juni, mNAV telah merosot lebih dari tujuh poin, seiring anjloknya harga saham Metaplanet (kode 3350) sebesar 75%, dari puncak ¥1.895 ($13) per saham menjadi hanya sekitar $3,20, menurut data dari TradingView.
Penurunan ini terjadi setelah Metaplanet menghentikan pembelian Bitcoin selama dua minggu terakhir, dengan akuisisi terakhir diumumkan pada 30 September.
Apa Itu mNAV dan Mengapa Penting?
Berbeda dengan nilai aset bersih (Net Asset Value/NAV) konvensional, mNAV adalah rasio antara nilai perusahaan (enterprise value) dan nilai Bitcoin yang dimilikinya (Bitcoin NAV). Rasio ini membantu investor menilai bagaimana pasar menghargai perusahaan dibandingkan dengan kepemilikan BTC-nya, menurut laman resmi BitcoinTreasuries.NET.
Dalam perhitungannya, enterprise value mencakup total kapitalisasi pasar seluruh saham kelas A dan B, total utang, serta nilai nominal saham preferen abadi, dikurangi saldo kas perusahaan.
“mNAV bukan pengganti laporan keuangan yang diaudit, tetapi indikator tingkat tinggi untuk melihat seberapa besar valuasi perusahaan dipengaruhi oleh kepemilikan Bitcoin-nya,” tulis BitcoinTreasuries.NET.
Metaplanet Memegang 30.823 BTC Senilai $3,5 Miliar
Pada saat mNAV turun ke 0,99, Metaplanet tercatat memiliki 30.823 BTC atau sekitar $3,5 miliar dalam neracanya. Jumlah ini termasuk pembelian terakhir sebanyak 5.268 BTC pada 30 September.
Penurunan ini terjadi sekitar satu tahun setelah perusahaan hotel asal Jepang tersebut melakukan pembelian Bitcoin pertamanya pada 22 Juli 2024, yang sempat memicu lonjakan tajam harga saham Metaplanet.
Setelah akuisisi perdana tersebut, mNAV Metaplanet sempat mencapai rekor tertinggi di angka 22,59 pada 24 Juli 2024 — level yang hingga kini belum pernah tersentuh kembali.
Apakah Penurunan mNAV Menandakan Kegagalan?
Para analis pasar memiliki pandangan yang beragam terkait penurunan nilai perusahaan Metaplanet di bawah total kepemilikan Bitcoin-nya.
CEO Melanion Capital, Jad Comair, mengatakan kepada Cointelegraph:
“Metaplanet yang diperdagangkan di bawah Bitcoin NAV bukan tanda kegagalan, melainkan menunjukkan bahwa pasar masih belum sepenuhnya memahami model perusahaan treasury Bitcoin.”
Ia menambahkan bahwa situasi ini mirip dengan kesalahpahaman investor terhadap Tesla di masa awalnya:
“Mereka melihat Tesla hanya sebagai perusahaan mobil, padahal sebenarnya itu adalah revolusi energi. Hal yang sama akan terjadi di sini. Ketika pasar menyadari kekuatan reflektif dari model treasury Bitcoin, diskon ini akan berubah menjadi premi yang bertahan lama.”
Namun, analis ekuitas Smartkarma Mark Chadwick menilai sebaliknya. Menurutnya, penurunan mNAV Metaplanet menandakan pendinginan tren perusahaan dengan strategi treasury kripto.
“Saya melihat penurunan saham treasury kripto ini sebagai tanda pecahnya gelembung,” ujarnya. “Namun bagi investor jangka panjang, diskon seperti ini bisa menjadi peluang beli.”
Cointelegraph telah menghubungi Metaplanet untuk memberikan tanggapan terkait penurunan mNAV dan potensi dampaknya, tetapi belum mendapat jawaban hingga artikel ini diterbitkan.
Penurunan Saham Tidak Hanya Dialami Metaplanet
Metaplanet bukan satu-satunya perusahaan treasury Bitcoin yang mengalami penurunan harga saham. Perusahaan MicroStrategy milik Michael Saylor — pemegang Bitcoin publik terbesar di dunia dengan 640.250 BTC — juga mencatatkan penurunan sekitar 30% pada saham kelas A sejak Juli.