State Street Jadi Kustodian Pertama di Platform Utang Tertokenisasi JPMorgan
State Street, manajer aset sekaligus bank kustodian yang melayani klien institusional, resmi bergabung dengan platform utang tertokenisasi JPMorgan sebagai kustodian pihak ketiga pertama. Langkah ini memungkinkan State Street menyimpan sekuritas utang berbasis blockchain atas nama investor.
Platform Digital Debt Service milik JPMorgan memungkinkan klien institusional untuk memperdagangkan dan menyelesaikan transaksi instrumen utang tertokenisasi, yaitu sekuritas berbasis blockchain yang mewakili obligasi pemerintah maupun korporasi.
Dalam transaksi perdana yang diumumkan Kamis (21/8), State Street membeli $100 juta utang komersial tertokenisasi dari Oversea-Chinese Banking Corporation (OCBC), salah satu bank tertua di Asia Tenggara.
Didirikan pada 1792, State Street termasuk dalam “big three” manajer aset global bersama BlackRock dan Vanguard, dengan aset kustodian lebih dari $49 triliun serta aset kelolaan senilai $5,1 triliun.
Ekspansi layanan kustodian ke real-world assets (RWA) tertokenisasi menunjukkan pertumbuhan signifikan sektor ini, sekaligus menandai babak baru keterlibatan institusi finansial besar dalam ekonomi digital.
JPMorgan Perkuat Fokus pada Tokenisasi RWA
JPMorgan meluncurkan Onyx, rangkaian layanan berbasis blockchain, pada 2020, sebelum direbranding menjadi Kinexys pada 2024 sebagai platform tokenisasi RWA.
Pada Mei lalu, penyedia oracle Chainlink mengumumkan kemitraan dengan Kinexys untuk membangun infrastruktur pembayaran guna menyelesaikan transaksi RWA tertokenisasi antar lembaga keuangan.
Sebulan kemudian, Kinexys, Chainlink, dan Ondo Finance berhasil melakukan transfer lintas-rantai token OUSG (Ondo Short-Term US Treasurys Fund) dari testnet layer-1 Ondo ke chain permissioned Kinexys.
Pendiri Chainlink, Sergey Nazarov, mengatakan tokenisasi aset di blockchain dapat meningkatkan kecepatan perputaran modal sekaligus memperkuat ekosistem kripto dengan mengunci nilai di on-chain.
“Kita membutuhkan lebih banyak aset berkualitas tinggi di blockchain, sekaligus pembayaran tanpa friksi yang bisa dengan mudah digunakan institusi keuangan,” ujarnya.
Menurut data RWA.xyz, sektor RWA tertokenisasi tumbuh sekitar 65% sejak awal 2025, dengan kapitalisasi pasar menembus $26,4 miliar, tidak termasuk stablecoin.