Teknologi Extended Reality Ubah Wajah Kerja Remote
Extended Reality (XR), istilah payung yang mencakup Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Mixed Reality (MR), kini tengah merevolusi cara kerja remote (jarak jauh) dengan menghadirkan pengalaman kolaborasi yang imersif dan interaktif.
Transformasi kerja jarak jauh menjadi salah satu perubahan paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Jika sebelumnya aplikasi seperti Zoom dan Microsoft Teams menjadi andalan, kini XR hadir menawarkan pertemuan virtual yang lebih nyata dan interaktif. Teknologi ini memungkinkan karyawan bekerja dalam lingkungan kerja virtual yang menyerupai dunia nyata, meningkatkan dinamika dan produktivitas.
XR terdiri dari berbagai teknologi imersif. VR menciptakan lingkungan buatan yang sepenuhnya imersif menggunakan perangkat seperti Meta Quest, SteamVR, dan HTC Vive. Sementara AR menambahkan elemen digital ke dunia nyata, sebagaimana diterapkan dalam gim populer Pokémon GO. MR menggabungkan unsur dunia nyata dan digital, memungkinkan interaksi langsung dengan objek virtual melalui perangkat seperti ponsel, tablet, atau headset khusus.
Penggunaan XR dalam dunia kerja sudah mulai diterapkan secara luas. Perusahaan konsultan global Accenture misalnya, telah menggunakan platform Horizon Workrooms untuk menciptakan kantor virtual, memungkinkan karyawannya dari seluruh dunia untuk bertemu dan berkolaborasi dalam ruang virtual yang menyerupai kantor fisik.
Tak hanya itu, XR juga dimanfaatkan dalam pelatihan karyawan. Walmart telah memanfaatkan VR untuk melatih pegawai melalui simulasi situasi nyata, termasuk interaksi dengan pelanggan hingga prosedur darurat, sehingga menurunkan biaya pelatihan secara signifikan.
Selain itu, perusahaan seperti NVIDIA dan Ford juga telah menggunakan XR untuk kolaborasi dalam desain 3D dan prototipe kendaraan, mengurangi kebutuhan prototipe fisik dan mempercepat proses kerja tim dari lokasi berbeda.
Namun, implementasi XR juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Biaya perangkat yang tinggi seperti Meta Quest Pro dan Apple Vision Pro menjadi penghalang bagi bisnis kecil dan menengah. Selain itu, keterbatasan perangkat keras, seperti masa pakai baterai dan kebutuhan koneksi internet berkecepatan tinggi, masih menjadi kendala. Efek kesehatan seperti mabuk gerak dan kelelahan mata juga menjadi perhatian.
Dari sisi keamanan, pengumpulan data biometrik oleh perangkat XR menimbulkan kekhawatiran privasi, sehingga diperlukan perlindungan data dan enkripsi yang memadai.
Tren terbaru menunjukkan perpaduan antara kerja fisik dan virtual yang semakin kuat. Perusahaan mulai mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam lingkungan XR untuk meningkatkan produktivitas, serta menghadirkan avatar yang dapat disesuaikan dan interaksi yang semakin realistis dengan kompatibilitas lintas perangkat.
Dengan inovasi yang terus berkembang, Extended Reality diyakini akan terus mendorong masa depan kerja jarak jauh menjadi lebih kolaboratif, efisien, dan inklusif.