
Terawulf Jual 25% Sahamnya untuk Tingkatkan Operasi Mining Bitcoin dan AI
Perusahaan mining Bitcoin Terawulf telah menjual 25% ekuitasnya di fasilitas penambangan Bitcoin yang menggunakan tenaga nuklir. Saham tersebut dijual kepada Talen Energy, seharga $92 juta (Rp1,4 triliun). Menurut pengumuman Terawulf, penjualan ini memungkinkan Terawulf memperoleh laba 3,4x atas investasinya.
Paul Prager, CEO TeraWulf, menyebut transaksi ini “sangat menguntungkan”, karena memungkinkan perusahaan memperoleh premi investasi yang signifikan.
Sesuai rencana perusahaan, hasil penjualan tersebut akan diinvestasikan kembali untuk meningkatkan operasi penambangan Bitcoin dan mendanai layanan hosting pusat data AI.
Perusahaan tersebut akan membangun fasilitas membangun fasilitas berkapasitas 20 megawatt, yang didedikasikan untuk high-performance computing (HPC) dan pusat data AI. Dijuluki CB-1, fasilitas ini akan berlokasi di lokasi andalannya, Lake Mariner, di New York.
TeraWulf juga bermaksud untuk menyelesaikan pembangunan gedung pertambangan 5, yang dilabeli MB-5, di samping CB-1. Dengan pembangunan gedung pertambangan tersebut, perusahaan bermaksud untuk meningkatkan efisiensi armada pertambangan hingga mencapai 18,2 J/TH.
“Bersama-sama, tindakan-tindakan ini diharapkan dapat membuat CB-1 beroperasi pada Q1 2025, meningkatkan efisiensi armada penambangan kami secara signifikan, mengurangi biaya penambangan, dan meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan, sekaligus mempertahankan komitmen kami untuk memanfaatkan energi yang sebagian besar bebas karbon," kata Paul Prager.
Dibandingkan dengan penambang lain, TeraWulf dan Core Scientific menunjukkan kinerja yang lebih baik dengan beralih ke layanan hosting AI. Sementara itu, penambang terbesar berdasarkan kekuatan komputasi, Marathon Digital dan Riot Blockchain, mengalami penurunan harga saham tahun ini akibat penurunan profitabilitas.
Setelah berita penjualan 25% ekuitasnya, saham TeraWulf (WULF) turun 2,6% pada hari Kamis, menurut data dari Seekingalpha.