Tesla Masih Menyimpan Semua Bitcoinnya
Beberapa waktu lalu, Tesla memindahkan hampir semua Bitcoin miliknya dalam serangkaian transaksi. Namun, transfer tersebut tampaknya bukan untuk tujuan penjualan, melainkan hanya memindahkan coin tersebut ke wallet lain yang dikendalikan perusahaan mobil listrik tersebut.
Firma analitik blockchain Arkham Intelligence menduga bahwa pergerakan tersebut kemungkinan merupakan bagian dari rotasi wallet rutin, bukan penjualan atau likuidasi.
"Kami yakin bahwa pergerakan dompet Tesla yang kami laporkan minggu lalu adalah rotasi dompet dengan Bitcoin yang masih dimiliki oleh Tesla," kata Arkham Intelligence dalam posting terbarunya di X.
Pada tanggal 15 Oktober, Tesla membagi 11.509 Bitcoin miliknya ke tujuh wallet baru, yang masing-masing berisi antara 1.100 dan 2.200 BTC, seperti yang diamati oleh Arkham.
Firma tersebut menyoroti bahwa alamat wallet “1Fnhp” dan “1LERL” menerima alokasi terbesar senilai masing-masing $142,2 juta dan $128,1 juta.
Transfer coin besar-besaran ini awalnya memicu kekhawatiran akan potensi kemerosotan pasar. Namun, data Arkham mengindikasikan bahwa tidak ada lagi transaksi Bitcoin yang terjadi dari dompet tersebut sejak transfer, yang menunjukkan Tesla belum menjual kepemilikannya. Selain itu, transfer tersebut tidak memberi dampak negatif pada harga Bitcoin.
Meskipun Tesla belum mengungkapkan alasan di balik transfer ini, beberapa orang berspekulasi bahwa dana tersebut dapat dipindahkan ke kustodian, karena Tesla saat ini menggunakan Coinbase Prime Custody untuk penyimpanan.
Jika penilaian Arkham akurat, Tesla tetap menjadi salah satu pemegang Bitcoin korporat terbesar, hanya di belakang MicroStrategy, Marathon Digital, dan Riot Platforms. Sementara itu, perusahaan Elon Musk lainnya, SpaceX, memegang 8.285 Bitcoin, senilai $560 juta.