Trader Bitcoin Sebut Harga BTC di Titik Kritis $110.000: Lanjut Bullish atau Koreksi?
Harga Bitcoin (BTC) pada Rabu (27/8) mencatat kenaikan tipis sebesar 0,9% dalam 24 jam terakhir, diperdagangkan di kisaran $111.218. Meski begitu, analis memperingatkan bahwa level $110.000 menjadi titik penentuan arah tren harga selanjutnya.
Menurut laporan beberapa analis, Bitcoin harus bertahan di atas $110.000 untuk menghindari koreksi lebih dalam. Jika level ini ditembus, harga berpotensi turun hingga $105.000.
“BTC berada di level make-or-break. Support krusial ada di $110.000, dan level ini harus dijaga bull untuk melanjutkan tren bullish,” tulis Swissblock dalam analisis di X.
Rasio Taker Buy-Sell Tunjukkan Sinyal Bearish
Data dari CryptoQuant menunjukkan Taker Buy-Sell Ratio Bitcoin berada di level -0,945, menandakan dominasi bear di pasar. Nilai ini serupa dengan kondisi terakhir pada November 2021, saat BTC mencapai puncak siklusnya di $69.000 sebelum memasuki fase koreksi panjang.
Analis CryptoQuant, Gaah, menambahkan:
“Meski harga Bitcoin sempat rebound, pasar menunjukkan pesimisme. Tekanan jual meningkat dan bisa menguji kekuatan struktur bullish BTC.”
Aktivitas On-Chain Melemah
Laporan Glassnode menunjukkan penurunan rata-rata volume transfer bulanan sebesar 13%, dari $26,7 miliar menjadi $23,2 miliar. Jika turun di bawah rata-rata tahunan $21,6 miliar, hal ini bisa mengonfirmasi melemahnya aktivitas spekulatif dan kontraksi permintaan on-chain.
Sinyal Bullish Masih Ada
Meski sinyal bearish menguat, ada faktor positif yang memberi harapan rebound:
-
Coinbase Premium Index positif, menandakan permintaan kuat di pasar AS.
-
Aliran dana positif ke ETF spot Bitcoin kembali meningkat.
Analis pasar menegaskan bahwa zona $110.000–$112.000 adalah medan pertempuran utama. Selama harga BTC bertahan di area ini, potensi rebound ke level lebih tinggi masih terbuka.