Vitalik: An Ethereum Story — Lebih dari Sekadar Kripto, Ini Soal Kemanusiaan
Dari Kripto ke Cerita Manusia
Vitalik: An Ethereum Story adalah film dokumenter yang awalnya tidak direncanakan secara spesifik untuk membahas Vitalik. Sutradara Zach Ingrasci dan Chris Temple tengah menggarap film lain ketika ide ini muncul. Setelah bertemu langsung dengan Vitalik Buterin, mereka terinspirasi oleh sosoknya yang unik — miliarder muda yang rendah hati, lucu, dan setia pada nilai-nilai desentralisasi.
“Vitalik bukan sekadar pendiri Ethereum, tapi juga simbol dari kemanusiaan dalam teknologi,” kata Ingrasci.
Pendanaan Lewat NFT: Kebebasan Kreatif Berkat Blockchain
Proyek ini berhasil menggalang dana hampir $2 juta hanya dalam 50 jam lewat kampanye crowdfunding berbasis NFT saat puncak hype NFT tahun 2021. Dana ini memungkinkan mereka melakukan produksi tanpa terikat pada platform atau sponsor besar.
“Tanpa investor besar, kami bisa menjaga keaslian cerita dan sudut pandang,” ungkap Temple.
Mengikuti Jejak Vitalik Keliling Dunia
Tim dokumenter mengikuti Vitalik ke Ukraina, Montenegro, Toronto, dan Kolombia. Mereka juga mewawancarai keluarga dan teman dekatnya, menggali bagaimana latar belakang dan masa kecilnya membentuk nilai-nilai yang ia bawa dalam membangun Ethereum.
Dari manifesto kelinci 100 halaman yang ia buat saat usia 7 tahun, hingga dampak nyata Ethereum dalam penggalangan dana perang di Ukraina — dokumenter ini menunjukkan bahwa Ethereum bukan sekadar teknologi, tapi dunia baru yang dibangun dari visi masa kecil.
Vitalik di Layar: Bukan Pemimpin Formal, Tapi Inspirasi Global
Film ini memperlihatkan sisi manusiawi Vitalik yang jarang terekspos — minum teh, masak sarapan, hingga berbincang santai. Justru momen-momen inilah yang menurut Vitalik paling ia sukai dalam film.
“Kami tidak ingin membuat film teknis. Kami ingin membuat film yang bisa dimengerti ibu kamu,” canda Ingrasci.
Vitalik dalam film ini digambarkan sebagai sosok yang terus bergulat antara menjadi builder dan pemimpin, terutama ketika harus bicara soal arah Ethereum dan penolakannya terhadap spekulasi, seperti NFT “monyet jutaan dolar.”
Penggunaan Web3 dalam Distribusi Film
Selain cerita di dalam film, proses produksinya juga menjadi use case nyata dari penggunaan Web3 untuk industri film:
-
Trailer dirilis di platform Zora
-
Film dirilis on-chain lewat Bonfire
-
Distribusi teater dilakukan serentak di 30 kota dan 24 negara secara terdesentralisasi
“Tanpa bantuan kripto, distribusi independen film dokumenter seperti ini hampir mustahil dilakukan,” ujar Ingrasci.
Dampak yang Menginspirasi
Salah satu penonton menyampaikan, “Akhirnya saya bisa kasih tahu ke orang tua saya apa yang saya kerjakan dan kenapa ini penting.” Itulah tujuan Ingrasci dan Temple — membuat film yang bisa menjelaskan dunia Web3 ke publik umum, tanpa harus mengerti teknologinya secara teknis.
“Film ini bukan hanya tentang Ethereum, tapi tentang bagaimana manusia bisa menggunakan teknologi untuk menciptakan dunia yang lebih baik.”