Author: Iqbal Hartono

Bitcoin berhasil mempertahankan level support kuat di $95.000 dalam beberapa waktu terakhir. Namun, tekanan jual dapat meningkat akibat indikasi overvaluasi, yang berpotensi memicu koreksi harga. Jika Bitcoin gagal bertahan di level ini, aset kripto terbesar di dunia tersebut bisa mengalami penurunan lebih lanjut, dengan target penurunan hingga $92.000, yang berpotensi meningkatkan kekhawatiran investor.

Seorang hakim distrik Amerika Serikat telah menyetujui penundaan sengketa hukum antara Binance dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) selama 60 hari. Penundaan ini bertujuan memberi waktu bagi kedua pihak untuk menilai perkembangan regulasi terbaru di sektor kripto.

Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, menegaskan bahwa bank sentral AS tidak akan mengembangkan central bank digital currency (CBDC) selama ia masih menjabat. Pernyataan Powell tersebut mengakhiri spekulasi bertahun-tahun mengenai kemungkinan AS mengikuti langkah China dalam meluncurkan mata uang digital resmi.

Goldman Sachs secara signifikan meningkatkan kepemilikan exchange-traded funds (ETF) Bitcoin. Menurut laporan terbaru 13F yang diajukan ke Securities and Exchange Commission (SEC) AS, raksasa Wall Street ini kini memiliki ETF Bitcoin senilai $1,57 miliar, naik 121,1?ri $710 juta yang dilaporkan pada kuartal ketiga 2023.

Protokol peminjaman terdesentralisasi zkLend mengalami peretasan sebesar $4,9 juta pada jaringan Starknet, menandai kebangkitan kembali eksploitasi kripto setelah mengalami penurunan pada Januari lalu. Menurut firma keamanan blockchain Cyvers, dana yang dicuri telah dipindahkan ke jaringan Ethereum dan dicuci melalui Railgun, namun kebijakan protokol membuat dana tersebut akhirnya dikembalikan ke alamat asal oleh Railgun.