Author: Iqbal Hartono

Aplikasi perpesanan Telegram baru saja mengumumkan fitur baru yang memungkinkan para creator untuk mendapatkan Toncoin (TON), native crypto milik The Open Network. Menurut pengumuman pengembang Telegram pada hari Rabu (14/08), untuk mendapatkan token, pengguna dapat mengirim reaksi dalam bentuk Bintang (mata uang dalam aplikasi Telegram yang dikaitkan dengan TON) kepada creator dan channel. Bintang tersebut kemudian dapat dikonversi menjadi coin TON. Jika mereka yang menerima Bintang tidak menginginkan TON, maka mereka dapat menggunakannya untuk membayar iklan.

Pengawas persaingan Australia, Australian Competition and Consumer Commission (ACCC) menyebutkan bahwa lebih dari separuh iklan kripto di Facebook merupakan scam atau melanggar kebijakan Meta, perusahaan induk Facebook.

Perusahaan mining Bitcoin terkemuka, Marathon Digital telah membeli Bitcoin senilai $249 juta (Rp3,9 triliun) setelah mengumpulkan $300 juta dari penawaran obligasi senior. Pada tanggal 14 Agustus, Marathon mengumumkan bahwa mereka menggunakan sebagian uang dari hasil penjualan obligasi untuk membeli sekitar 4.144 Bitcoin dengan harga rata-rata $59.500. Pembelian ini telah meningkatkan cadangan Bitcoin mereka menjadi lebih dari 25.000 BTC, sebagaimana diumumkan di X.

Michael Saylor, Co-founder MicroStrategy, telah mengungkapkan bahwa ia secara pribadi memiliki Bitcoin senilai lebih dari $1 miliar (Rp15,9 triliun). Dia tidak mengungkap jumlah pasti simpanan BTC-nya. Namun, dalam unggahan di Twitter (sekarang X) pada tahun 2020, ia mengungkapkan bahwa ia memegang 17.732 BTC, yang awalnya dibeli dengan harga sekitar $175 juta.

Komisi Sekuritas dan Bursa Brasil (CVM) telah menyetujui peluncuran exchange-traded fund (ETF) Solana pertama di dunia. Persetujuan ini diberikan kepada perusahaan investasi QR Asset, dan akan dikelola oleh Vortx, perusahaan fintech lokal yang berfokus pada pasar modal