Author: Iqbal Hartono

Pemerintah Amerika Serikat telah mentransfer 29.800 Bitcoin senilai Rp32,6 triliun pada 29 Juli. Menurut data dari platform analisis blockchain Arkham Intelligence, BTC tersebut ditransfer dari wallet yang menyimpan Bitcoin sitaan dari pasar dark web Silk Road ke unknown wallet. Setelah proses tersebut transfer selesai, pemerintah AS kemudian membaginya ke dalam dua alamat terpisah, yang masing-masing menerima 19.800 BTC dan 10.000 BTC.

Dalam seminggu terakhir, Tron telah mengungguli Ethereum dalam hal perolehan revenue (pendapatan). Menurut data DefiLlama, sejak 23 Juli, Tron telah mengamankan posisi nomor satu, dengan pendapatan tujuh hari sebesar $8,67 juta. Sementara itu, Ethereum berada di urutan kedua dengan jumlah revenue $8,08 juta. Blockchain dengan pendapatan terbesar ketiga adalah Solana, dengan perolehan sebesar $6,38 juta.

Pasar kripto masih terus berkembang dan para investor secara aktif mencari opsi-opsi investasi. Pilihan terbaik saat ini adalah yang menawarkan keuntungan yang signifikan tanpa memerlukan komitmen awal yang besar. Cryptocurrency Penny menjadi lebih populer karena biayanya yang rendah dan potensi keuntungan yang besar. Tiga dari aset kripto ini adalah Shiba Inu, Hedera, dan Raboo, yang bertujuan untuk masuk ke dalam 20 crypto teratas pada tahun 2024. Raboo menonjol di antara yang lainnya karena pendekatannya yang baru, dukungan komunitas yang meningkat, dan harganya.

Perdagangan kripto di Indonesia mengalami lonjakan luar biasa selama periode Januari hingga Juni 2024. Menurut data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), total nilai transaksi aset kripto di tanah air mencapai Rp301,75 triliun selama enam bulan pertama tahun 2024, meningkat 354% dibandingkan periode yang sama di tahun 2023, yang hanya menyaksikan total perdagangan sebesar Rp66,44 triliun.

Protokol Bitcoin rollups, BitcoinOS (BOS), mencatat sejarah pada tanggal 24 Juli dengan memverifikasi zero-knowledge proof (ZK proof) pertama di mainnet blockchain Bitcoin. Terobosan ini membuka jalan untuk mengimplementasikan fungsi dan skalabilitas tingkat lanjut pada mainnet Bitcoin tanpa memerlukan perubahan lebih lanjut pada lapisan dasar blockchain. Hal ini juga menandakan potensi Bitcoin untuk berevolusi menjadi platform yang lebih fleksibel dan fungsional, melampaui fungsinya sebagai penyimpan nilai.