Author: Iqbal Hartono

Bitcoin (BTC) menjadi pendorong utama kenaikan harga belakangan ini, membawa seluruh pasar ikut naik setelah mencapai titik tertinggi baru minggu ini di bawah $74.000. Altcoin membukukan kenaikan dua digit, sementara aktivitas meme coin melonjak setelah spekulasi bullish. Sementara itu, project low-cap atau project yang masih dalam tahap presale menjadi incaran yang paling dicari. Satu protokol yang baru diluncurkan menarik aliran modal besar pada tahap 2 peluncuran presalenya, yaitu DeeStream (DST).

Dunia trading kripto konvensional selama ini identik dengan kontrol dan risiko yang dihadapi trader. Namun, Decentralized Exchange (DEX) hadir sebagai harapan baru, menawarkan kebebasan, kontrol, dan transparansi.  Sebagai langkah awal yang monumental, Fezoo (FEZ) meluncurkan presale tahap pertama, membuka pintu lebar dengan prospek menjanjikan bagi para investor Ethereum (ETH) dan Polkadot (DOT). Mari kita simak lebih dalam mengenai Fezoo (FEZ) dan potensinya untuk memikat komunitas kripto. 

Dana pensiun terbesar di dunia, Government Pension Investment Fund (GPIF) Jepang, sedang mencari informasi tentang bitcoin (BTC) dan mempertimbangkannya sebagai opsi diversifikasi portofolio. Perusahaan yang mengelola aset senilai $1.4 triliun ini pada 19 Maret mengumumkan bahwa mereka telah mencari data tentang alat diversifikasi investasi potensial, termasuk informasi tentang aset yang dianggap “tidak likuid” dan tidak merekam miliki. Aset tersebut termasuk cryptocurrency seperti Bitcoin, logam mulia seperti emas dan aset lainnya.

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat meminta Kongres untuk memberikan dana tambahan $158 juta dari anggaran federal tahun depan untuk mengawasi pasar kripto. Dalam Congressional Budget Justification, sebuah dokumen yang menguraikan kebutuhan anggarannya untuk tahun fiskal 2025 mendatang – SEC meminta anggaran sebesar $2,594 miliar untuk tahun 2025, naik dari hanya $2,436 miliar yang diminta pada tahun 2024.

Grab, aplikasi layanan ride-hailing, kini mengizinkan pengguna melakukan pembayaran dengan menggunakan aset kripto di Singapura. Perusahaan ini bermitra dengan perusahaan pembayaran Triple-A untuk meluncurkan layanan baru ini. Menurut The Straits Times, Grab mendukung lima aset kripto Bitcoin, Ethereum, serta stablecoin USDC, USDT, dan XSGD yang didukung dolar Singapura.  Dengan dukungan ini, pengguna dapat memasukkan aset kripto tersebut ke dalam dompet digital GrabPay mereka.