
Analisa : Bitcoin dan Harga Emas Tidak Bisa Berkorelasi
Banyak yang menyebut Bitcoin dengan 'emas digital', orang-orang berasumsi bahwa kedua aset tersebut berkorelasi. Tapi, ternyata analisa terbaru telah membantah teori-teori seperti itu.
Setiap kali seseorang mulai menganalisa ruang cryptocurrency, pasti mengatakan kalau bitcoin itu 'emas digital', yang merupakan salah satu pembicaraan paling umum tentang Bitcoin. Beberapa bahkan percaya bahwa Bitcoin akan menjadi sangat mahal suatu hari nanti dan itu akan menggantikan emas sebagai penyimpan nilai harta.
Sementara dua aset sering dibandingkan dan dibicarakan di ruang crypto, analisa terbaru mengungkap bahwa kedua aset tersebut tidak benar-benar berkorelasi. Dan pernyataan ini sebenarnya sudah diklaim oleh para ahli, meskipun banyak yang percaya sebaliknya.
Adanya konflik baru-baru ini antara AS dan Iran, membuat harga emas dan Bitcoin melonjak bersamaan, karena momen tersebut membuat para investor mulai membeli aset-aset ini karena takut akan kehancuran ekonomi. Namun, setelah mempelajari data jangka panjang, para analis menemukan bahwa kedua aset tersebut tidak ada korelasinya.
Untuk menentukan ada atau tidaknya korelasi antara BTC dan emas, para analis menggunakan perhitungan korelasi peringkat Spearman selama 90 hari sambil menggunakan data dari Coin Metrics.
Perhitungan korelasi peringkat Spearman mengukur korelasi harga dengan menetapkan 3 nilai pada harga -1, 0, dan 1. Jika nilainya 1, ini menunjukkan korelasi sempurna. Nilai 0 berarti tidak ada korelasi antara aset. Akhirnya, nilai -1 menunjukkan korelasi terbalik sempurna.
Hasil Uji Korelasi Bitcoin vs Emas?
Setelah mempelajari data, para analis menemukan bahwa korelasi antara BTC dan emas telah antara 0 dan 0,2 sejak 2013, yang berarti bahwa ada sedikit atau tidak ada korelasi antara keduanya. Dengan kata lain, kesamaan apa pun antara kinerja kedua aset di masa lalu adalah kebetulan saja.
Namun, ada data lain menunjukkan pergantian menarik sekitar Oktober 2019, di mana harga emas dan kripto sedikit berkorelasi terbalik. Namun, angka-angka itu masih belum menunjukkan hubungan nyata antara emas dan aset digital. Dan setiap penelitian yang mengklaim sebaliknya hanyalah pengembangan sementara dan kebetulan.
Seperti disebutkan di atas, memang benar bahwa harga emas dan Bitcoin melonjak setelah AS menyerang Iran, dan merenggut nyawa Qasem Suleimani. Namun, hal ini tidak membuktikan bahwa ada korelasi antara aset, tetapi hanya minat investor pada aset selain mata uang fiat.
Dengan kata lain, itu adalah insiden, bukan tren, dan kedua aset itu bergerak dalam arah yang berlawanan cukup sering untuk membuktikan bahwa tidak ada korelasi nyata di antara mereka.
Pada akhirnya, menyebut Bitcoin adalah “emas digital” tidak lebih dari sekedar sentimen pada saat ini.
Lantas apakah Anda percaya bahwa Bitcoin dan harga emas akan bergerak bersama di masa depan? Atau apakah Anda berpikir bahwa Bitcoin akan sepenuhnya menggantikan emas? Beritahukan pendapat Anda di kolom komentar ya..