Arus Masuk Stablecoin di Binance Tembus $1,6 Miliar, Sinyalkan Potensi Rebound Pasar Kripto
Bursa kripto Binance mencatat arus masuk stablecoin senilai $1,65 miliar, sebuah sinyal kuat bahwa trader mulai memposisikan diri untuk rebound pasar setelah aksi jual besar-besaran baru-baru ini.
Menurut data CryptoQuant, arus masuk ini bertepatan dengan penarikan hampir $1 miliar Ether (ETH) dari Binance. Menariknya, ini adalah kali kedua dalam bulan ini arus masuk stablecoin ke Binance melampaui $1,5 miliar, menandakan gelombang baru modal segar ke pasar spot.
“Lonjakan deposit stablecoin menegaskan masuknya kembali likuiditas besar ke pasar spot,” tulis analis CryptoQuant, Amr Taha.
Binance Jadi Barometer Pasar Kripto Global
Sebagai bursa kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan, Binance kerap dijadikan indikator utama pergerakan pasar. Pada Selasa (27/8), Binance memproses lebih dari $29,5 miliar perdagangan — hampir enam kali lipat volume Bybit, pesaing terdekatnya.
Stablecoin merupakan sumber pendanaan utama trader kripto. Lonjakan deposit stablecoin ke bursa biasanya mengindikasikan kesiapan untuk memborong aset digital.
Momentum ini muncul ketika pasar kripto masih melanjutkan pelemahan awal pekan: Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH) terkoreksi setelah sempat menguat pada Jumat (23/8), didorong komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell tentang potensi pemangkasan suku bunga pada September.
Penyebab Tekanan Jual Bitcoin
-
Akhir pekan lalu, aksi jual besar terjadi setelah whale melepas 24.000 BTC, memicu likuidasi posisi long secara masif.
-
Harga BTC sempat jatuh di bawah $109.000 pada Selasa (27/8), menurut data TradingView.
-
Penurunan ini juga mencatat deviasi terbesar dalam dua tahun antara harga Bitcoin dan indikator M2 global, ukuran suplai uang beredar di ekonomi dunia.
Sejak pandemi, harga Bitcoin kerap berkorelasi erat dengan M2 global, meski analis seperti Raoul Pal menilai korelasi jangka panjang lebih akurat jika diukur dengan total global liquidity.
ETF Bitcoin dan Arah Pasar
Faktor lain yang memicu volatilitas Bitcoin adalah arus keluar berkelanjutan dari ETF spot Bitcoin AS, yang mencatat lebih dari $1 miliar outflow pekan lalu, menurut CoinShares.
Namun, ada kabar positif: pada Senin (26/8), produk ETF Bitcoin tersebut akhirnya mencatat net inflows pertama setelah enam hari berturut-turut mencatatkan arus keluar.