Harga Bitcoin saat ini berada dalam fase krusial, bergerak dalam pola rising wedge yang sering kali menjadi indikasi potensi breakout atau pembalikan tren. Dengan tekanan beli yang terus mencoba mempertahankan momentum, BTC berada di ambang pergerakan yang dapat membawa harga ke level tertinggi baru atau justru memicu koreksi.

Bitcoin dalam Pola Rising Wedge

Selama beberapa hari terakhir, Bitcoin diperdagangkan dalam pola rising wedge, yang terbentuk dari serangkaian titik tertinggi (higher highs) dan titik terendah (higher lows) yang semakin menyempit. Meskipun pola ini muncul dalam tren bullish, ini sering kali dianggap sebagai sinyal potensi pembalikan bearish, menciptakan ketidakpastian dalam pergerakan harga BTC ke depan.

Saat ini, Bitcoin berada di dekat batas bawah wedge, menguji level support utama. Beberapa kali BTC mencoba menembus ke bawah, tapi harganya terus bertahan dan menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Dengan rebound yang sedang terjadi, harga bergerak perlahan ke arah batas atas pola tersebut.

Sementara itu, indikator teknikal seperti volume perdagangan dan MACD menunjukkan sinyal campuran, menandakan volatilitas pasar yang meningkat. Pergerakan harga berikutnya akan menjadi momen penentu bagi investor dan trader, apakah tren naik akan berlanjut atau justru terjadi koreksi tajam.

Potensi Target Harga Bitcoin

Bitcoin menghadapi dua skenario utama berdasarkan pola saat ini. Jika BTC berhasil menembus batas atas rising wedge, potensi kenaikan signifikan terbuka. Target harga terdekat berada di level $93.257, di mana resistance kuat dari level tertinggi sebelumnya dapat muncul. Jika momentum beli terus meningkat, harga Bitcoin berpotensi mencapai $100.000, bahkan bisa menguji level $104.268 jika tekanan beli semakin tinggi.

Sebaliknya, jika BTC menembus ke bawah wedge, momentum bearish bisa menguat, membawa harganya turun ke $73.919 sebagai level support utama. Jika tekanan jual terus meningkat, Bitcoin dapat jatuh lebih dalam menuju $65.082, dengan potensi koreksi lebih lanjut hingga $60.152.