BlackRock Rilis Whitepaper Bitcoin, Ini Poin Pentingnya
BlackRock, manajer investasi terbesar di dunia, telah menerbitkan whitepaper Bitcoin, yang isinya merinci kedudukan unik aset kripto ini di antara kelas aset utama.
Dokumen setebal sembilan halaman ini menekankan posisi unik BTC sebagai "diversifier" atau aset yang berfungsi untuk mendiversifikasi portofolio. Hal ini karena Bitcoin tidak selalu bergerak searah dengan aset tradisional, seperti saham AS atau suku bunga dolar AS, sehingga coin ini bisa membantu investor mengurangi risiko portofolio karena pergerakan harganya tidak terikat secara kuat dengan pergerakan aset tradisional.
Menurut BlackRock, karakteristik Bitcoin yang tidak konvensional menghadirkan peluang dan tantangan bagi investor yang terbiasa menganalisis kelas aset tradisional.
Poin Penting Whitepaper Bitcoin BlackRock
Whitepaper BlackRock menyediakan analisis mendalam tentang perjalanan Bitcoin menuju kapitalisasi pasar $1 triliun dan kinerjanya yang luar biasa selama dekade terakhir.
Dokumen itu menyoroti bahwa BTC berhasil melampaui semua kelas aset utama dalam tujuh dari sepuluh tahun terakhir, dengan memberikan laba tahunan yang mengesankan lebih dari 100%.
Pertumbuhan luar biasa ini terjadi meskipun Bitcoin menjadi yang berkinerja terburuk dalam tiga tahun tersebut, ditandai dengan empat penurunan signifikan yang melebihi 50%.
Dokumen ini juga menekankan isolasi BTC yang dirasakan dari faktor-faktor ekonomi makro global, yang menunjukkan bahwa, bagi beberapa investor, BTC muncul sebagai “pelarian ke tempat yang aman” selama masa ketidakpastian geopolitik.
Selain itu, BlackRock berpendapat bahwa Bitcoin menawarkan lindung nilai terhadap potensi melemahnya dolar AS, yang dapat timbul akibat defisit federal yang terus meningkat.
Lebih lanjut, whitepaper tersebut membandingkan Bitcoin dengan ekuitas AS dengan menekankan pada perdagangan Bitcoin yang berkelanjutan dan penyelesaian transaksi yang sangat cepat, yang meningkatkan likuiditasnya selama tekanan pasar.
Berbeda dengan ekuitas tradisional yang dibatasi pada jam perdagangan standar, Bitcoin beroperasi 24/7, membuatnya sangat berharga selama periode kesulitan likuiditas, seperti pada akhir pekan ketika pasar tradisional tutup.
Meski demikian, whitepaper tersebut menyimpulkan bahwa Bitcoin tetap merupakan aset berisiko tinggi. Dikatakan juga bahwa Bitcoin bersifat fluktuatif dan rentan terhadap berbagai risiko, termasuk tantangan regulasi, ketidakpastian atas jalur adopsi, dan ekosistem yang masih belum matang.