BlackRock Sebut Bitcoin Berisiko, Sarankan Investasi 1-2 Persen dari Nilai Portofolio
BlackRock, manajer investasi terbesar di dunia, tampaknya masih memiliki pandangan konservatif terhadap aset kripto. Dalam laporan yang diterbitkan pada hari Kamis (12/12), raksasa Wall Street tersebut memperingatkan investor bahwa berinvestasi dalam Bitcoin berpotensi menguntungkan, tetapi juga berisiko.
Oleh karena itu, mereka merekomendasikan agar investor yang ingin berinvestasi dalam Bitcoin sebaiknya hanya menempatkan maksimal 2% coin oranye tersebut dalam portofolio mereka.
Menariknya, peringatan ini muncul meskipun ETF iShares Bitcoin Trust milik BlackRock telah meraih kesuksesan besar, dan kini mengelola aset senilai $53,8 miliar.
"Selama sejarahnya yang singkat, Bitcoin telah mengalami lonjakan dan aksi jual besar," bunyi laporan tersebut. "Volatilitas ini, ditambah karakteristik unik Bitcoin, menimbulkan pertanyaan tentang peran apa yang seharusnya dimainkannya dalam portofolio."
Lebih lanjut, laporan tersebut menambahkan bahwa "kisaran yang wajar untuk eksposur Bitcoin" adalah 1-2% dari total nilai portofolio. Mereka menambahkan bahwa aset tersebut masih berisiko, dan tanpa arus kas yang mendasarinya, adopsi adalah satu-satunya hal yang mendorong harganya.
Laporan tersebut juga menyoroti bahwa adopsi yang lebih banyak di masa mendatang dapat menyebabkan Bitcoin menjadi kurang berisiko. Namun jika ini terjadi, maka Bitcoin tidak akan lagi memiliki katalis struktural untuk kenaikan harga yang lebih besar.
Laporan BlackRock ditujukan kepada pengguna yang ingin memasukkan Bitcoin dalam portofolio multi-aset mereka, dan mereka tidak serta-merta menyarankan semua investor untuk membeli aset kripto tersebut.