
Solana Tarik Lebih Banyak Pengembang Baru Dibandingkan Ethereum di Tahun 2024
Pada tahun 2024, Solana berhasil menarik lebih banyak pengembang baru dibandingkan Ethereum, mengakhiri dominasi delapan tahun Ethereum sebagai platform utama bagi pengembang kripto baru.
Menurut data dari Electric Capital, Solana mulai menerima lebih banyak pengembang baru pada bulan Juli dan momentum itu berlanjut sepanjang sisa tahun ini. Secara keseluruhan Solana onboarding 7.625 pengembang baru pada tahun 2024, sementara Ethereum hanya mencatat 6.456 pengembang baru.
Peningkatan signifikan ini dipimpin oleh pertumbuhan pengembang di Asia, dengan Solana mencatatkan lonjakan 83% dalam aktivitas pengembang dibandingkan tahun sebelumnya.
Tidak hanya dalam jumlah pengembang, Solana juga sempat mengungguli Ethereum dalam beberapa metrik penting pada tahun ini. Pada 18 Maret 2024, aktivitas jaringan Solana melampaui Ethereum, sebagian besar dipicu oleh lonjakan aktivitas seputar memecoin berbasis Solana. Bahkan pada 28 Oktober 2024, Solana mengalahkan Ethereum dalam hal pendapatan biaya jaringan harian dalam 24 jam.
Tapi, meski Solana menunjukkan pertumbuhan yang pesat dalam jumlah pengembang baru, Ethereum tetap menjadi ekosistem nomor satu secara global dalam hal total aktivitas pengembang. Laporan tersebut menunjukkan bahwa meskipun jumlah pengembang aktif bulanan Ethereum menurun 17% pada tahun 2024, Ethereum masih memiliki 6.244 pengembang aktif yang tersebar di Asia, Eropa, Amerika Utara, Afrika, dan Amerika Selatan.
Ethereum juga mempertahankan posisinya sebagai ekosistem utama dengan aktivitas jaringan yang stabil dan dominasi dalam pengembangan Layer-2 (L2). Layer-2 Ethereum tercatat tumbuh 64% sejak 2021, dengan sekitar 26% dari pengembang kripto saat ini bekerja pada L2 atau mainnet Ethereum.
Lebih lanjut, laporan Electric Capital juga mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, 39.148 pengembang baru bergabung dengan dunia kripto pada tahun 2024. Angka ini mengalami penurunan 7% dibandingkan dengan tahun 2023 dan masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan puncak tertinggi pada tahun 2022, yang mencapai lebih dari 77.000 pengembang baru.
Selain itu, laporan Electric Capital juga mencatat bahwa Asia kini menjadi rumah bagi 1 dari 3 pengembang kripto di dunia, dengan India menjadi negara yang paling banyak menambah pengembang kripto baru pada tahun ini.
Secara keseluruhan, aktivitas kripto semakin terdistribusi secara global, dengan transaksi stablecoin paling aktif di wilayah Asia, Eropa, dan Afrika, sementara perdagangan NFT dan minting lebih banyak dilakukan di Amerika dan Asia.