Calon PM Thailand Janjikan Airdrop Crypto Jika Menang Pemilu
Calon Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin telah berjanji akan membagikan airdrop crypto sebesar 10.000 baht (Rp 4,3 juta) per orang, jika partainya, Pheu Thai memenangkan pemilu. Siapa pun yang berusia minimal 16 tahun akan berhak mendapatkan bagian.
Maestro real estate itu menjelaskan bahwa inisiatif tersebut akan memberikan bantuan ekonomi kepada warga Thailand yang terjebak dalam hutang yang besar.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, pemimpin oposisi itu mengatakan bahwa ekonomi Thailand telah terpukul selama delapan tahun terakhir, karena rakyat memperoleh lebih sedikit pendapatan sementara pengeluaran mereka lebih besar.
Sementara itu, penasihat utama Partai Pheu Thai, Paetongtarn Shinawatra mengatakan bahwa airdrop merupakan bagian dari proyek berbasis blockchain yang dirancang untuk mendistribusikan produk Thailand ke luar negeri dan membantu memperkenalkan mata uang digital ke Thailand.
Selain itu, menurut Shinawatra, kebijakan tersebut dirancang untuk menjadikan Thailand sebagai pusat fintech Asia, sekaligus memacu perkembangan ekonomi di negara tersebut.
Sekadar diketahui, Thailand tidak cukup ramah crypto. Meskipun pertukaran dan perdagangan aset kripto diizinkan, tapi regulator di negara itu menetapkan aturan yang lebih ketat untuk penyedia penyimpanan crypto, dan telah mempertimbangkan larangan layanan staking dan peminjaman aset digital. Selain itu, pada tahun 2021 bank sentral Bank of Thailand menyatakan bahwa stablecoin baht adalah ilegal.
Populasi Thailand berjumlah lebih dari 70 juta, dan sekitar 50 juta–60 juta di antaranya berusia di atas 16 tahun.
Kebijakan Airdrop Thavisin Menuai Kritikan
Para kritikus telah mengecam rencana airdrop dengan alasan bahwa itu hanya trik untuk memenangkan pemilihan. Terlebih lagi, inisiatif tersebut tidak transparan dan tidak menguraikan sumber pendanaannya secara jelas.
Seorang menteri bernama Thanakorn Wangboonkongchana mengatakan bahwa jika airdrop didistribusikan pada 50 juta warga Thailand, maka anggaran yang diperlukan adalah 500 miliar baht (Rp 21,6 miliar). Dia mempertanyakan dari mana datangnya dana sebesar itu.
Dia juga mengatakan bahwa menciptakan mata uang digital akan menjadi tantangan yang signifikan dan akan memiliki implikasi besar bagi sistem keuangan seluruh negeri. Pada akhirnya dia menduga bahwa kebijakan tersebut hanya tipu muslihat dan trik pemasan.
Pemilihan umum di Thailand akan digelar pada 14 Mei mendatang. Srettha Thavisin akan melawan inkumben Prayuth Chan-ocha untuk memperebutkan kursi perdana menteri.