Chintai dan Splyce Buka Akses Ritel ke Sekuritas Tertokenisasi di Solana
Protokol real-world asset (RWA) Splyce dan Chintai meluncurkan produk baru di jaringan Solana yang dirancang untuk memberikan akses bagi pengguna ritel ke sekurtas tertokenisasi tingkat institusional. Langkah ini berpotensi memperluas daya tarik tokenisasi RWA di salah satu blockchain terbesar di dunia.
Produk ini ditenagai oleh strategy tokens (S-Tokens), yang memungkinkan pengguna ritel mendapatkan eksposur terhadap imbal hasil yang dihasilkan Chintai. Meskipun pengguna tidak secara langsung memegang sekuritas tertokenisasi milik Chintai, S-Token berfungsi sebagai “cermin” melalui struktur pinjaman yang didukung aset dasar.
S-Tokens dirancang untuk membuka akses imbal hasil RWA di luar lingkaran investor institusional. Saat ini, sebagian besar produk RWA institusional masih beroperasi dalam “taman tertutup” dengan syarat modal besar dan kepatuhan ketat, sehingga membatasi partisipasi ritel. Model S-Token menjembatani kesenjangan ini, dengan tetap menjaga kepatuhan regulasi.
Melalui Splyce, pengguna bisa berinteraksi langsung dengan aset ini lewat dompet Web3 mereka, mempertahankan pengalaman permissionless khas DeFi.
“Tidak ada batasan yurisdiksi untuk penawaran S-Tokens — sifatnya permissionless seperti USDC atau USDT,” ujar Ross Blyth, CMO Splyce. “Namun, deposit tetap tunduk pada monitoring KYC/AML standar.”
Iterasi pertama S-Tokens akan melibatkan Kin Fund, sebuah dana real estat tertokenisasi yang diluncurkan oleh Kin Capital di jaringan Chintai.
Menurut Josh Gordon, Managing Director Chintai:
“Distribusi dan likuiditas selalu menjadi hambatan terbesar untuk RWA. Segera, aset tingkat institusional bisa diperdagangkan di DEX Solana dengan kemudahan yang sama seperti token hari ini.”
Dorongan Baru untuk Ekosistem RWA Solana
Solana, yang dikenal dengan throughput tinggi, biaya rendah, dan ekosistem developer kuat, semakin mendapat momentum di sektor real-world asset.
Data industri menunjukkan nilai aset tertokenisasi di Solana kini mencapai lebih dari $656 juta. Hanya Ethereum, ZKsync Era, Polygon, dan Aptos yang memiliki nilai tokenisasi lebih tinggi.
Sejak awal tahun, nilai aset tertokenisasi di Solana tumbuh lebih dari 260%. Produk terbesar non-stablecoin di jaringan ini termasuk Ondo US Dollar Yield dan Ondo Short-Term US Government Bond Fund, yang memberi akses tokenisasi ke produk imbal hasil seperti obligasi pemerintah AS jangka pendek.
Selain itu, BlackRock juga meluncurkan USD Institutional Digital Liquidity Fund (BUIDL) di Solana, memperkuat posisi jaringan ini dalam adopsi RWA institusional.
Meski produk RWA terbesar di Solana masih terbatas untuk investor institusional, akses ritel mulai terbuka. Ondo Finance berencana memperluas akses ritel di Solana lewat kemitraan dengan Alchemy Pay, sementara YieldCoin (USDY) dari Ondo sudah bisa diakses pengguna ritel di Stellar melalui MEXC.
Solana juga muncul sebagai platform tokenisasi ekuitas. Forward Industries, perusahaan Nasdaq sekaligus pemegang treasury Solana, berencana men-tokenisasi sahamnya melalui kemitraan dengan Superstate, platform penerbitan yang diatur regulasi.