
Indikator Kunci Bitcoin Isyaratkan Titik Terendah, Reli Harga di Depan Mata?
Harga Bitcoin (BTC) sempat anjlok ke $91.500 pekan lalu setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Kekhawatiran terhadap potensi perang dagang global memicu aksi jual besar-besaran di pasar kripto.
Meskipun Bitcoin dengan cepat pulih dari flash crash, aset digital ini mengalami penolakan kuat di level $102.000, yang memicu spekulasi mengenai masa depan bull run saat ini.
Indikator Advanced NVT Tunjukkan Potensi Titik Terendah
Analis kripto Burak Kesmeci baru baru ini membagikan wawasan mengenai Bitcoin Advanced NVT (Network Value to Transaction), sebuah metrik on-chain yang mengevaluasi valuasi pasar BTC berdasarkan volume transaksinya.
Indikator ini membantu mengidentifikasi kondisi pasar overbought (harga tinggi, volume rendah) dan oversold (harga rendah, volume tinggi), yang bisa memprediksi pergerakan harga berikutnya.
Menurut Kesmeci, indikator ini telah menandai titik terendah lokal Bitcoin sebanyak empat kali dalam setahun terakhir, yaitu pada 2 Mei 2024 (30,78), 5 Agustus 2024 (35,82), 6 September 2024 (35,81), dan 10 Oktober 2024 (38,21).
Pada setiap kesempatan tersebut, Bitcoin mengalami pemulihan harga setelah melewati fase akumulasi singkat. Pekan lalu, saat BTC turun ke $91.000, metrik Advanced NVT menyentuh 38,13—level yang konsisten dengan titik terendah sebelumnya.
Meskipun ini mengindikasikan potensi kenaikan harga, data historis menunjukkan bahwa Bitcoin cenderung memasuki fase konsolidasi sebelum melanjutkan reli yang lebih kuat. Saat ini, BTC bergerak dalam kisaran harga $95.000-$100.000, dengan level resistance utama di $102.000, serta hambatan berikutnya di $105.000 dan $106.000.
Bitcoin Catat Arus Keluar $267 Juta dari Bursa
Sementara itu, perusahaan analitik blockchain IntoTheBlock melaporkan bahwa pasar Bitcoin mengalami arus keluar bersih sebesar $267 juta dari bursa selama tiga minggu berturut-turut.
Arus keluar bersih yang konsisten menandakan bahwa investor memindahkan aset mereka ke penyimpanan pribadi, yang mengurangi tekanan jual dan sering kali dianggap sebagai sinyal bullish.
Namun, meskipun tren ini positif, volume arus keluar terbaru masih jauh lebih rendah dibandingkan level yang tercatat pada November 2024, yang menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk peningkatan kepercayaan investor.
Saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di $97.250, mencatat kenaikan 1,2% dalam 24 jam terakhir. Dalam grafik mingguan, BTC mengalami penurunan sebesar 2,3%.
Meskipun begitu, dalam satu bulan terakhir, Bitcoin masih mencatat kenaikan sebesar 2,90%. Dengan kapitalisasi pasar $1,9 triliun, BTC tetap menjadi aset kripto terbesar di dunia sekaligus aset terbesar kedelapan secara global.
Para investor kini mencermati pergerakan harga selanjutnya, dengan harapan bahwa Bitcoin dapat menembus level resistance kunci untuk kembali melanjutkan bull run-nya.