Indodax Aktif Kembali Setelah 3 Hari Maintenance
Exchange kripto Indodax akhirnya aktif kembali setelah melakukan maintenance selama tiga hari, menyusul peretasan yang menyebabkan sekitar Rp337 miliar danan dicuri. Dengan demikian, pengguna bisa menikmati seluruh layanan Indodax kembali, seperti trading deposit dan penarikan dana.
Meski demikian, Indodax mengakui bahwa beberapa layanan masih belum bisa dinikmati secara penuh. Misalnya, deposit IDR melalui Virtual Account BRI belum tersedia.
"Dalam beberapa waktu ke depan, kami akan kembali membuka fitur deposit & withdrawal aset kripto dan staking secara bertahap untuk memastikan seluruh sistem berjalan dengan baik," demikian bunyi pengumuman Indodax di blognya.
Indodax mulai melakukan maintenance pada Rabu pagi (11/09), yang menyebabkan platform ini tidak bisa diakeses oleh pengguna. Pemeliharaan tersebut selesai pada hari Sabtu (14/09).
Dalam unggahan di X pada hari Jumat, CTO Indodax, William Sutanto menjelaskan bahwa maintenance memakan waktu lebih lama dari biasanya karena mereka harus menutup celah keamanan yang dimanfaatkan penyerang, dan memastikan tidak ada lagi backdoor di dalam sistemnya.
Terlepas dari tingginya jumlah dana yang hilang dalam peretasan, William menjamin bahwa semua dana pengguna aman, dan bisa digunakan trading atau dikirim seperti biasanya.
Peretasan Indodax Terkait Dengan Korea Utara
Sebelumnya, ada laporan yang menyebutkan bahwa dalang di balik peretasan Indodax adalah Lazarus Group, peretas kripto terkenal dari Korea Utara.
Yosi Hammer, kepala AI di Cyvers mengatakan bahwa pola dan karakteristik serangan terhadap Indodax sangat mirip dengan serangan Lazarus Group.
Dugaan ini dibenarkan oleh CEO Indodax, Oscar Darmawan. Mengutip pernyataannya kepada Coinvestasi, Oscar mengatakan bahwa peretasan tersebut terindikasi terkait Korea Utara.
Dia juga menyoroti fakta bahwa kelompok peretas yang terafiliasi dengan Korea Utara sudah sering menargetkan exchange kripto global lainnya.
Selain itu, Oscar mengungkapkan bahwa Indodax berkoordinasi dengan Cyber Mabes Bareskrim POLRI untuk menangani insiden peretasan tersebut dengan cepat dan efektif.
Indodax Memiliki Aset Cadangan Rp11,5 Triliun
Dalam upaya untuk meredam kekhawatiran para pengguna Indodax selama ketidakpastian mengenai aset mereka selama maintenance, exchange ini menerbitkan laporan proof or reserve.
Laporan itu menunjukkan bahwa Indodax memiliki aset cadangan sebesar Rp11,529 triliun, yang terdiri dari:
- 4.806,34 Bitcoin senilai Rp4,288 triliun
- 36.915,47 Ethereum senilai Rp1,334 triliun
- Altcoin lain senilai Rp5,907 triliun.
"Kami juga ingin menegaskan bahwa saldo Rupiah dan aset kripto Anda tetap 100% aman dan tidak terpengaruh oleh proses investigasi dan insiden yang terjadi," tambah laporan itu.