Marketplace NFT MRKT Resmi Diluncurkan di Telegram
MRKT, marketplace NFT berbasis TON , secara resmi telah diluncurkan di aplikasi mini Telegram. Ini memungkinkan pengguna membeli, menjual, dan memperdagangkan barang koleksi digital seperti hadiah dan stiker langsung di dalam obrolan Telegram.
Marketplace ini dikembangkan oleh seorang pengembang anonim yang menggunakan nama samaran "Tyler Durden". Dikutip dari wawancaranya dengan The Block, Durden menyebutkan bahwa tujuannya adalah membawa konsep kepemilikan digital kepada pengguna Telegram sehari-hari.
“Saya adalah pengembang dan seniman digital Telegram,” ujarnya. “Saya mulai bereksperimen dengan bot Telegram, mini app, dan NFT sejak 2021, dan proyek MRKT saya mulai beberapa bulan lalu.”
Peluncuran MRKT terjadi hanya beberapa hari setelah Telegram memperkenalkan marketplace hadiah resminya yang memungkinkan pengguna membeli dan menjual hadiah digital berbentuk NFT di atas blockchain TON.
Selain MRKT, beberapa marketplace berbasis TON lainnya seperti Fragment dan Getgems juga telah lebih dulu hadir, masing-masing dengan pendekatan yang berbeda.
Durden menjelaskan bahwa MRKT memiliki keunikan dibandingkan marketplace lain. Misalnya, Telegram’s gifts marketplace hanya menerima pembayaran menggunakan Telegram Stars dan ditujukan untuk pengguna umum. Sementara itu, Fragment dan Getgems bersifat sepenuhnya on-chain.
Di sisi lain, MRKT menggunakan mekanisme semi on-chain, sehingga memberikan pengalaman pengguna yang lebih cepat dan fleksibel di dalam Telegram. MRKT juga mendukung pembayaran menggunakan TON, lelang, listing banyak item, filter kelangkaan, serta integrasi langsung dengan dompet TON.
Menurut data dari dasbor Dune, ekonomi hadiah Telegram telah mencatat volume perdagangan lebih dari $34 juta. Namun, data ini diperingatkan bisa melebih-lebihkan aktivitas sebenarnya karena platform seperti MRKT, Tonnel, Nest, dan Gifton menggunakan sistem saldo internal, sehingga volume lebih merepresentasikan jumlah deposit dan penarikan pengguna, bukan transaksi NFT yang nyata.
Durden menyebutkan bahwa telah menghabiskan lebih dari $1 juta dalam dua bulan terakhir untuk mengirim hadiah digital secara acak ke pengguna Telegram. Saat diminta bukti, ia menjelaskan bahwa sebagian besar aktivitas tersebut terjadi melalui sistem hadiah off-chain Telegram, dan dasbor publik untuk menunjukkan distribusi serta volume sedang disiapkan.
“Hadiah Telegram adalah NFT di atas TON yang dirancang untuk interaksi sosial, bukan spekulasi,” kata Durden. “Pengguna bisa menerimanya di chat, memakainya di profil, atau memperdagangkannya. Beberapa hadiah merupakan edisi langka, sementara yang lain didistribusikan secara massal. Ini tentang memiliki sesuatu yang terasa personal," tambahnya.
Mantan COO TON Foundation, Max Pertsovskiy, yang mengenal Durden, menyatakan bahwa koleksi digital seperti hadiah dan stiker di Telegram menjadi tren baru. “Volume hadiah bahkan telah melampaui $50 juta. Menarik melihat pengembang independen membangun pengalaman berbasis komunitas di dalam ekonomi digital baru yang bersifat Telegram-native,” ujarnya, dikutip dariThe Block.
Durden berharap MRKT bisa menjadi marketplace utama untuk seluruh aset digital asli Telegram — mulai dari hadiah, nama pengguna, domain, hingga nomor. “Saat Telegram berkembang, MRKT pun akan ikut tumbuh,” ujarnya.
Namun, beberapa jam setelah peluncuran, aplikasi MRKT sempat mengalami gangguan dan masuk dalam mode pemeliharaan, menyebabkan pengguna tidak dapat mengakses layanan untuk sementara waktu. Kanal komunitas MRKT di Telegram kini telah memiliki lebih dari 359.000 pelanggan.