Pelajaran dari Kelas Pascasarjana Bitcoin, Dari Teori Uang hingga Teknologi Blockchain
Bitcoin (BTC $113,876) kini bukan hanya bahan diskusi di forum daring atau repositori kode, tetapi sudah masuk ke dalam kurikulum pendidikan formal. Di University of the Cumberlands (UC), para mahasiswa baru saja menyelesaikan mata kuliah delapan minggu bertajuk “Bitcoin: Fundamentals, Technology, and Applications.”
Kelas ini tidak sekadar bertanya apakah Bitcoin penting, melainkan seberapa besar pengaruhnya dalam mengubah uang, pasar, dan sistem manajemen.
Mengajarkan Bitcoin dari Nol
Mata kuliah ini menekankan bahwa Bitcoin bukan sekadar aset spekulatif, melainkan fenomena ekonomi dan teknologi dengan akar sejarah panjang.
Mahasiswa diperkenalkan pada pemikiran para cypherpunks dan tokoh awal pencetus uang digital, seperti:
-
David Chaum dengan DigiCash (1989)
-
Douglas Jackson dengan E-Gold (1996)
-
Adam Back dengan Hashcash (1997)
-
Nick Szabo dengan Bit Gold
-
Wei Dai dengan B-money (1998)
Setiap proyek membawa potongan penting bagi lahirnya Bitcoin, mulai dari proof-of-work, algoritma konsensus, hingga anonimitas pengguna.
Dari Rothbard hingga Bitcoin
Mata kuliah ini juga menyinggung pengaruh pemikir ekonomi klasik seperti Murray Rothbard, yang dalam bukunya “What Has Government Done to Our Money?” mengkritisi sistem uang fiat, bank sentral, dan inflasi.
Diskusi ini membantu mahasiswa memahami motivasi cypherpunks untuk menciptakan mata uang alternatif yang lebih adil, transparan, dan bebas dari campur tangan pemerintah.
Kurikulum & Referensi Belajar
Agar materi seimbang antara teori ekonomi dan teknologi, kurikulum menggunakan buku-buku populer seperti:
-
Inventing Bitcoin oleh Yan Pritzker
-
The Bitcoin Standard oleh Saifedean Ammous
-
Mastering Bitcoin oleh Andreas Antonopoulos
-
The Price of Tomorrow oleh Jeff Booth
Selain itu, mahasiswa juga membaca artikel dari media kripto seperti Cointelegraph, sekaligus menulis makalah mingguan untuk menghubungkan teori dan praktik.
Tugas & Penilaian
Beberapa pertanyaan yang harus dijawab mahasiswa dalam bentuk esai antara lain:
-
Bagaimana kegagalan proyek mata uang digital sebelum Bitcoin berkontribusi pada desain Bitcoin?
-
Apakah Bitcoin memenuhi Regression Theorem dari Ludwig von Mises untuk diakui sebagai uang sejati?
Mahasiswa juga diuji menghadapi mitos populer seperti:
-
Bitcoin hanya digunakan kriminal
-
Jejak karbon Bitcoin merusak lingkungan
-
Bitcoin terlalu volatil untuk jadi penyimpan nilai
Salah satu makalah akhir bahkan menyimpulkan bahwa konsumsi energi Bitcoin lebih kecil dibandingkan sistem keuangan global, membantah stigma “musuh lingkungan.”
Perbaikan untuk Iterasi Berikutnya
UC berencana memperbarui kurikulum dengan menambahkan:
-
Diskusi tentang FUD (fear, uncertainty, doubt) sejak awal semester.
-
Laboratorium praktik yang menjelaskan seluruh proses transaksi Bitcoin, mulai dari initiation hingga cold storage, sekaligus alasan teknis di balik setiap tahapannya.
Hal ini bertujuan agar mahasiswa memahami Bitcoin tidak hanya dari sisi teori, tetapi juga praktik nyata di ekosistem keuangan tradisional maupun DeFi.
Bitcoin dalam Pendidikan Pascasarjana
Bagi University of the Cumberlands, menambahkan mata kuliah Bitcoin adalah langkah alami. Dengan akreditasi internasional untuk Master of Science in Global Business with Blockchain Technology, kampus ini menegaskan komitmen pada literasi keuangan berbasis teknologi.
Meski hanya mata kuliah pilihan, pemahaman dasar tentang Bitcoin dianggap penting bagi profesional blockchain agar lebih siap menghadapi dunia keuangan terdesentralisasi di masa depan.