
Regulator Keuangan Australia Gugat eToro
Regulator keuangan Australia telah menggugat platform perdagangan eToro atas tuduhan memasarkan produk perdagangan leverage yang berisiko tinggi dan tidak stabil, sehingga menyebabkan ribuan pengguna kehilangan uang.
Menurut media release yang diterbitkan di situs webnya pada 3 Agustus, Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) mengatakan telah memulai proses di Pengadilan Federal, atas produk contract for difference (CFD) eToro, karena menargetkan pasar yang terlalu luas.
CFD adalah jenis kontrak derivatif leverage yang memungkinkan pembeli untuk berspekulasi mengenai pergerakan harga suatu aset, tanpa benar-benar membelinya. Pada dasarnya, Anda bertaruh nilai aset akan naik atau turun. Jika harga aset meningkat setelah Anda membuka posisi CFD, Anda akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga tersebut. Sebaliknya, jika harga aset turun, Anda akan kehilangan sejumlah uang sesuai dengan selisih harga tersebut.
eToro sendiri menawarkan CFD mata uang asing, indeks pasar saham, ekuitas tunggal, komoditas, dan aset kripto.
ASIC menuduh bahwa antara 5 Oktober 2021 hingga 14 Juni tahun ini, hampir 20.000 klien eToro kehilangan uang karena memperdagangkan CFD.
Meskipun situs web eToro memperingatkan bahwa 77 persen investor ritel kehilangan uang karena memperdagangkan CFD, platform ini tidak memiliki tes penyaringan target pasar yang ketat, sehingga trader yang tidak cakap bisa melewatinya dengan mudah.
Karena alasan itu, regulator menduga bahwa target pasar CFD eToro terlalu luas, karena pengguna yang tidak memiliki pemahaman tentang risiko perdagangan CFD masih bisa masuk dalam targetnya.
“Tes penyaringan eToro sangat sulit untuk gagal [...] Misalnya, klien dapat mengubah jawaban mereka tanpa batasan dan klien diberitahu jika mereka memilih jawaban yang dapat mengakibatkan mereka gagal," katanya.
Lebih lanjut, ASIC mengatakan bahwa risiko produk CFD meningkat, karena aset yang diperdagangkan juga memiliki risikonya sendiri, termasuk aset kripto yang fluktuatif.