
SEC Gugat Elon Musk atas Keterlambatan Laporan Kepemilikan Saham Twitter
Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat menggugat Elon Musk di pengadilan federal, menuduhnya gagal melaporkan kepemilikan saham Twitter (sekarang dikenal sebagai X) tepat waktu pada tahun 2022. Gugatan ini diajukan pada 14 Januari, berdasarkan dokumen yang pertama kali dirilis oleh DB News.
Menurut SEC, Musk mulai membeli saham Twitter pada awal 2022 dan mencapai ambang kepemilikan 5% saham pada Maret 2022. Berdasarkan aturan sekuritas federal, Musk diwajibkan melaporkan kepemilikan tersebut kepada SEC dalam waktu 10 hari. Namun, laporan itu baru diajukan pada 4 April 2022, terlambat 11 hari dari batas waktu yang ditentukan.
SEC menyebut bahwa keterlambatan laporan ini memungkinkan Musk membeli saham tambahan dengan harga yang disebut artificially low, karena pasar tidak mengetahui kepemilikan dan niat investasi Musk. Akibatnya, Musk dituduh membayar saham dengan nilai setidaknya $150 juta lebih rendah dari harga yang seharusnya.
“Pelanggaran Musk menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi investor yang menjual saham Twitter antara 25 Maret 2022 hingga 1 April 2022,” kata SEC dalam gugatan tersebut. “Para investor tersebut tidak menyadari bahwa Musk telah memiliki lebih dari 5% saham Twitter dan tidak mengetahui tujuan investasi Musk secara keseluruhan, sehingga menjual saham mereka dengan harga rendah.”
Dalam tuntutannya, SEC meminta pengadilan untuk memerintahkan Musk mengembalikan keuntungan yang diperoleh secara tidak sah, membayar denda perdata, dan menerima larangan permanen dari pelanggaran hukum sekuritas di masa mendatang.
Pengacara Musk, Alex Spiro, menolak gugatan tersebut dan menyebutnya sebagai “pengakuan” bahwa SEC tidak memiliki dasar kuat untuk kasus ini. “Musk tidak melakukan kesalahan, dan semua orang dapat melihat ini sebagai keluhan yang dibuat-buat,” ujar Spiro dalam pernyataannya kepada Bloomberg.
Spiro juga menyebut bahwa gugatan ini hanyalah pelanggaran administratif kecil terkait kegagalan mengajukan satu formulir, yang menurutnya, jika terbukti, hanya akan dikenakan denda nominal.
Hingga saat ini, Musk belum memberikan komentar resmi terkait gugatan tersebut.
Pada Oktober 2022, Musk menyelesaikan akuisisi Twitter dalam kesepakatan senilai $44 miliar dan mengganti namanya menjadi X.