Sinyal Beli Bitcoin Melonjak Meskipun Market Sedang Turun
Di tengah koreksi pasar cryptocurrency secara keseluruhan, Bitcoin mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harganya telah menyusut hampir 10% dalam seminggu terakhir. Pada saat penulisan artikel ini, Bitcoin berada di level $66.449, dengan kenaikan hanya 1,7% dalam 30 terakhir.
Meskipun terjadi koreksi pasar, sentimen di kalangan penggemar kripto secara mengejutkan masih optimis. Platform analitik kripto Santiment menyoroti kepercayaan yang masih kuat di pasar. Mereka mencatat bahwa meskipun harga kripto mengalami penurunan, investor memiliki keyakinan yang tinggi terhadap potensi pemulihan coin ini.
"Bitcoin telah mengalami penurunan menjadi $66.4K, dan #altcoin telah kehilangan lebih banyak kapitalisasi pasarnya karena harga terus mengalami retracement yang dimulai pada bulan April. Namun, penonton tetap cukup kuat dan menunjukkan keyakinan terhadap prospek pemulihan yang cepat," kata Santiment dalam sebuah postingan di X pada 2 April.
Di masa lalu, kejadian seperti itu sering kali mengindikasikan kemungkinan untuk membeli aset di pasar kripto. Ketika sentimen umum cenderung ke arah kekhawatiran akan penurunan lebih lanjut, hal ini biasanya menyebabkan investor kecil melepas asetnya, yang kemudian diakuisisi oleh entitas yang lebih besar.
Pola ini menunjukkan bahwa banyak investor menganggap penurunan pasar saat ini sebagai peluang untuk membeli dan bukan sebagai alasan untuk khawatir.
ETF Bitcoin dan Dinamika Pasar
Sejalan dengan retracement pasar, exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot telah mengalami aktivitas yang signifikan. Analis Eric Balchunas baru-baru ini melaporkan bahwa volume perdagangan ETF Bitcoin spot mencapai $111 miliar pada bulan Maret, tiga kali lipat dari bulan sebelumnya.
Namun, perlu dicatat bahwa lonjakan volume perdagangan ETF Bitcoin spot pada bulan lalu belum berlanjut di bulan ini. Indikasi penurunan pembelian spot Bitcoin ETF bisa jadi turut berkontribusi terhadap koreksi pasar yang sedang terjadi.
"ETF Bitcoin memperdagangkan $111 miliar pada bulan Maret, yaitu sekitar tiga kali lipat dari apa yang mereka lakukan pada bulan Februari dan Januari," tulis Balchunas di X.