
Tesla Raup Keuntungan $600 Juta dari Bitcoin di Q4 2024
Perusahaan milik Elon Musk, Tesla, meraup keuntungan sebesar $600 juta dari Bitcoin pada kuartal IV 2024, tanpa menambah kepemilikannya. Keuntungan ini terjadi berkat reli harga Bitcoin yang melampaui $109.000.
Berdasarkan laporan yang dirilis dalam pengajuan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada Senin (10/2), Tesla masih memiliki 11.509 BTC.
Data dari Arkham Intelligence mengungkapkan bahwa kepemilikan Bitcoin Tesla kini bernilai sekitar $1,1 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan harga pembelian rata-rata $38.000 per koin saat Tesla pertama kali menginvestasikan $1,5 miliar dalam Bitcoin pada 2021. Saat itu, Tesla memperoleh 39.474 BTC, tetapi menjual lebih dari 70% asetnya pada 2022.
Aturan Akuntansi Baru FASB Ubah Cara Pelaporan Keuntungan Kripto
Keuntungan besar Tesla ini dipengaruhi oleh aturan akuntansi baru dari Financial Accounting Standards Board (FASB) yang diperkenalkan pada Desember 2024.
Sebelumnya, perusahaan harus mencatat nilai Bitcoin berdasarkan harga terendah dalam periode akuntansi, sehingga ketika harga BTC turun, mereka harus melaporkan kerugian meskipun tidak menjual asetnya.
Namun, aturan baru memungkinkan perusahaan mencatat nilai Bitcoin sesuai dengan harga pasar aktual, bukan harga terendah historis. Dengan sistem ini, perusahaan tidak perlu menunggu hingga aset dijual untuk melaporkan keuntungan.
Dalam pengajuan SEC, Tesla menyatakan:
"Pendapatan (beban) lain, bersih, mengalami perubahan positif sebesar $523 juta pada tahun yang berakhir 31 Desember 2024 dibandingkan tahun yang berakhir 31 Desember 2023, terutama karena pengukuran kembali aset digital Bitcoin kami ke nilai wajar pada 2024, sebagian diimbangi oleh fluktuasi negatif dalam nilai tukar mata uang asing pada saldo antarperusahaan kami..."
Aturan baru FASB ini bersifat wajib bagi semua perusahaan AS yang memegang aset kripto, mulai dari tahun fiskal setelah 15 Desember 2024.
Namun, standar ini hanya berlaku untuk aset kripto yang bersifat fungible, seperti Bitcoin, yang identik dan dapat dipertukarkan. Aset seperti NFT, wrapped tokens, dan aset digital yang dibuat secara internal tidak termasuk dalam cakupan aturan tersebut.
Elon Musk Belum Kembali Terapkan Pembayaran Bitcoin di Tesla
Di sisi lain, meskipun Tesla kini meraih keuntungan besar dari Bitcoin, Musk belum menepati janjinya untuk mengembalikan opsi pembayaran BTC di Tesla.
Pada 2021, Musk mengatakan bahwa Tesla akan menerima kembali pembayaran Bitcoin jika penggunaan energi hijau dalam penambangan BTC melampaui 50%.
Menurut laporan Cryptopolitan pada Desember 2024, tingkat energi hijau yang digunakan dalam penambangan Bitcoin telah mencapai lebih dari 57%. Namun, hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi dari Tesla terkait kembalinya pembayaran BTC.